KORNELIUS, BARU (2019) PERAN DISTRIK KEBAR DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN KONSERVASI RUMPUT KEBAR. Masters thesis, STPMD APMD Yogyakarta.
Text
PERANDISTRIKKEBARDALAMPERENCANAANPEMBANGUNAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pemerintah Daerah dan masyarakat distrik dan Kampung Anjai memiliki komitmen untuk mengkonservasi alam, termasuk rumput kebar.Untuk itu, Distrik Kebar memiliki peran melaksanakan perencanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar.ternyata, dalam pelaksanaannya, peran tersebut tidak dapat dijalankan secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menjawab pertanyaan: Bagaimana peran Distrik kebar dalam pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar di Kampung Anjai, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw? Tujuannya adalah mendeskripsikan peran Distrik Kebar dalam pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar itu dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran distrik Kebar dalam pelaksanaan pembangunan kawassan itu. Metode penelitian yang digunakan: metode deskriptif-kualitatif, dengan obyek penelitian: Peran distrik kebar dalam pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar.Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah teknik purposive, dengan 11 informan. Informan tersebut terdiri dari pegawai distrik 3 orang, Bappeda 1.orang . Aparat kampung 3.orang dan tokoh masyarakat 4. orang Teknik pengumpulan data: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Peran distrik kebar dalam pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar di Kampung Anjai Distrik Kebar sebagai motivator, fasilitator dan koordinator telah dijalankan, namun masih terbatasjangkauannya, SDM dan anggaran, serta perlindungan hukumnya, atau dengan kata lain peran tersebut belum dapat dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh. Karena keterbatasan dalam pelaksanaan tiga peran tersebut, tidak mengherankan jika partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar juga terbatas dan perencanaan pembangunan ini terasa top-down, artinya: inisiatif datang dari pemerintah daerah dan ditujukan untuk masyarakat. 2.Faktor pendukung dan penghambat : a.faktor pendukung pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar adalah keseriusan pemerintah daerah merealisir salah satu misi dari misi bupati , adalah misi kelima : “menjaga kelestarian lingkungan dengan menjadikan Kabupaten Tambrauw sebagai kabupaten konservasi” komitmen kuat masyarakat dari nenek moyang untuk mengkonservasi tanah dan isinya karena tanah memiliki kedudukan tinggi dalam kehidupan; tanggapan positif dan partisipasi sebagian masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan; Distrik sebagai titik sentral koordinasi perencanaan pembangunan. Sedangkan b.faktor penghambat pelaksanaan pembangunan kawasan konservasi rumput kebar adalah keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM serta dana operasional; belum ada regulasi yang mengatur tentang kawasan konservasi dan kawasan penyangga secara detail; keterbatasan akses jalan dan sulitnya transportasi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 17610048 |
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 06 Feb 2020 01:40 |
Last Modified: | 06 Feb 2020 01:40 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1045 |
Actions (login required)
View Item |