Hardin, Umbu Pandabandjal (2020) PROSES REKRUTMEN PERANGKAT DESA WAHANG KECAMATAN PINUPAHAR KABUPATEN SUMBA TIMUR. [Experiment]
Text
HARDIN UMBU PANDABANDJAL_15520023.pdf Download (2MB) |
Abstract
Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan dapat dikatakan baik serta berkualitas maka perlu adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan profesional guna terciptanya pelayananan publik yang berkualitas. Maka dari itu peningkatan sumber daya aparatur pada tingkat desa menjadi hal yang sangat penting dan menjadi sebuah keniscayaan. Pelaksanaan Rekrutmen Perangkat Desa, ternyata berbeda antar suatu daerah dengan daerah yang lain. Berbagai masalah sering muncul dalam Rekrutmen Perangkat Desa, misalnya ganti kepala desa serta ganti perangkat desa tanpa melalui seleksi, seperti muncul kasus kecurangan, politik uang, nepotisme dan sebagainya. Rumusan masalah dalam Penelitian Skripsi ini : 1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Rekrutmen Perangkat Desa di Kabupaten Sumba Timur, Khususnya di Desa Wahang; 2. Apa Kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Rekrutmen Perangkat Desa di Desa Wahang. Adapun tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut : Untuk mendiskripsikan Pelaksanaan Rekrutmen Perangkat Desa di Sumba Timur terkhusus di Desa Wahang, untuk mengetahui Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan rekrutmen perangat desa.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik penentuan informan. Subyek/ informannya adalah : Kepala Desa, Perangkat Desa, tokoh masyarakat, mantan panitia serta mantan peserta seleksi perangkat desa. teknik pengambilan sampel data yang digunakan adalah teknik sampling purposive. Hasil penelitian dapat sampaikan sebagai berikut : proses pelaksanaan rekrutmen perangkat desa di Desa Wahang Kec. Pinupahar, Kab. Sumba Timur telah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana seperti yang amanatkan Permandagri dan Perda. Pelaksanaan rekrutmen diawali dengan pembentukan panitia pengisian perangkat desa yang pilih kepala desa melalui kesepakatan bersama secara demokratis dan transparan , yaitu proses pemilihan panitia dilakukan secara terbuka serta melibatkan setiap unsur masyarakat. Panitia yang dipilih adalah pemangku gerejawi seperti Pendeta, Guru Injil dan koma awang (pembantu pendeta), Panitia Pengisian Perangkat Desa mengawali tugasnya penjaringan memberitahukan kepada masyarakat bahwa adanya lowongan yang kosong yang didasari persyaratan pendaftaran, jadwal pelaksanaan seleksi, dan lain-lain. Selanjutnya panitia melakukan proses seleksi administrasi atas persyaratan dari para calon peserta seleksi; tahapan selanjutnya proses penyaringan yaitu pelaksanaan seleksi yang dilakukan di desa wahang yang melibatkan pihak ketiga (Guru SMP) untuk pembuatanan naskah soal. Tahapan selanjutnya adalah konsultasi yang dilakukan oleh Kepala Desa kepada Camat untuk di rekomendasikan oleh camat kepada calon perangkat desa. Proses seleksi yang dilakukukan kurang transparan sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa proses seleksi hanya dianggap formalitas, karena pengoreksi hasil seleksi tidak diikut sertakan peserta, namun sudah ada yang ditetapkan sebagai peserta yang lolos seleksi. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan rekrutmen Perangkat Desa adalah panitia pengisian perangkat desa kekurangan tenaga dalam pelaksanaan rekrutmen semua panitia kurang aktif dalam menjalankan tugas serta waktu yang diberikan panitia dalam pendaftaran terlalu singkat dimana dalam melengkapi persyaratan harus mengurus di kota karena jarak tempuhnya yang jauh.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Additional Information: | 15520023 |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 16 Nov 2020 03:22 |
Last Modified: | 16 Nov 2020 03:22 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1232 |
Actions (login required)
View Item |