Fitroh Briliano, Sarasati (2020) Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaran Penanggulangan Bencana Daerah (STudi di Desa Kertosari, Kecamatan kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah). [Experiment]

Text SKRIPSI FITROH BRILIANO SARASATI.pdf Download (2MB)

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia. Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam. Kabupaten Banjarnegara khususnya di Desa Kertosari merupakan daerah yang rawan akan bencana dengan kemiringan mencapai 20°. Penanggulangan bencana di Banjarnegara diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2014 Kabupaten Banjarnegara tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah, namun dalam pelaksanaannya masih saja mengalami kendala seperti kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya jumlah SDM, dan kurangnya dana. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian Implementasi Perda Nomor 9 Tahun 2014 Kabupaten Banjarnegara tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah di desa Kertosari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi dari regulasi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, guna menjelaskan Implementasi Perda Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah di Desa Kertosari. Dalam penelitian ini jumlah informannya sebanyak 21 orang yang telah dipilih dengan teknik purposive sampling dan dianggap representatif serta memiliki kapasitas dan kompetensi dalam memberikan informsi dan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap mereduksi data, tahap menyajikan data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : isi kebijakan dikomunikasikan melalui tiga tahap yaitu, prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Sumber daya manusia yang terdapat di BPBD Kabupaten Banjarnegara sudah cukup baik dilihat dari pengalaman dan basic dalam penanggulangan bencana. Sedangkan untuk fasilitas-fasilitas atau sarana prasarana yang tersedia sudah cukup terpenuhi walaupun ada beberapa alat yang belum ada di BPBD Kabupaten Banjarnegara. Sikap pelaksana kebijakan, baik dari pihak pemerintah desa maupun masyarakat mendukung dan setuju dengan isi kebijakan tersebut. Serta dalam pengangkatan birokrat BPBD Kabupaten Banjarnegara melakukan dengan transparan dan sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam menjalankan struktur birokrasi BPBD Kabupaten Banjarnegara menjalankan sesuai dengan SOP dan peraturan yang ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam implementasi penyelenggraan penanggulangan bencana di Desa Kertosari telah terlaksana sesuai dengan kebijakan, walaupun dalam pelaksanaanya masih ada kekurangan, seperti terbatasnya dana penanggulangan bencana, belum terbetuknya Destana kurangnya jumlah SDM BPBD Banjarnegara dan keterlamabatan pembangunan rumah akibat bencana gempa bumi. Saran yang diberikan adalah pertama, sebaiknya komunikasi yang dilakukan tidak hanya komunikasi secara lisan saja namun juga dilakukan secara tertulis melalui papan pengumuman desa. Kedua, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah lebih peduli lagi terhadap penanganan bencana, khususnya setelah bencana segera selesaikan pembangunan rumah yang sudah di janjikan kepada korban gempa bumi di Desa Kertosari. Ketiga, membentuk Destana untuk Desa Kertosari. Kata Kunci : Kebijakan, Implementasi, Penanggulangan Bencana.

Actions (login required)

View Item