Rofinus Taruna, Baru (2020) Pelaksanaan Strategi Partai Golongan Karya (GOLKAR)Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2019 (Studi di Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Manggarai Barat). [Experiment]

Text SKRIPSI ROFINUS TARUNA BARU.pdf Download (2MB)

Abstract

Partai Golongan Karya (Golkar) kabupaten Manggarai Barat pada pemilihan legislatif tahun 2019-2024 partai golkar mendapat 3 kursi hal ini dikerenakan seorang calon/kandidat hanya berbasis pada uang dan tidak kerja keras dari seorang calon/kandidat yang maju. Dengan demikian penelitian ingin berupaya mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Strategi Partai Golongan Karya Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2019 yang digunakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Mateus Hamsi dan Pengurus Partai Golkar Kabupaten Manggarai Barat) yang perolehan suaranya menurun dari Tahun 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024? Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai Bagaimana Pelaksanaan Strategi Partai Golongan Karya (Golkar) Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2019. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pendekatan yang dilakukan yaitu Observasi/Pengamatan, Wawancara dan Dokumentasi. Untuk Observasi adalah tinjauan lapangan sekaligus tindakan pengamatan langsung terhadap subyek-obyek penelitian untuk dapat dianalisa terkait dengan Pelaksanaan Strategi Partai Golkar Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2019. Sedangkan Wawancara sebagai data primer dilakukan dengan cara interview guide (Pedoman Wawancara) yang diajukan kepada subyek penelitian untuk mengumpulkan informasi sebagai kekuatan pendukung analisis. Kemudian dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan semua bahan arsip serta data yang penting lainnya sebagai data perbandingan. Selanjutnya hasil data tersebut dianalisis dengan ketentuan memberikan pandangan sesuai dengan konsep yang diharapkan. Dari hasil penelitian di Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Manggarai Barat tersebut, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1). Komunikasi diawali dengan pengenalan calon serta program yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama dengan masyarakat sehingga program tersebut tepat sasaran sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. 2). Resources (sumber daya) dilakukan oleh tim pemenangan partai politik dan tim pemenangan ini bukan asal pilih melainkan kedekatan tim pemenangan dengan masyarakat, yang memiliki program fisik memiliki nilai untuk generasi penerusnya, dan segala sesuatu dapat dipermudah tidak membutuhkan waktu yang lama tim pemenangan ini dibentuk agar mempermudah kita dalam melakukan konsolidasi dengan masyarakat kualitas team pemenangan, dapat dipercaya dan bekerja dengan sungguh-sungguh. 3). Disposisi dilakukan oleh pengurus partai politik dengan membuat komitmen untuk memfasilitasi dalam berupa pemberdayaan petani. 4). Strukur Birokrasi yaitu SOP (Standar Operatisng Procedures) memperhatikan keadaan dan kondisi masyarakat baik secara tatanan sosial, budaya, maupun politik.

Actions (login required)

View Item