Search for collections on STPMD APMD Repository

UANG ILMIAH ANTI DESA

CHRISTIAN, KAWAU RUNGA (2021) UANG ILMIAH ANTI DESA. [Experiment] (Submitted)

[img] Text
CHRISTIAN KAWAU RUNGA 16520127.pdf

Download (3MB)

Abstract

Dana desa selain menjadi angin segar untuk desa juga menimbulkan berbagai macam permasalahan dan perdebatan panjang untuk sampai pada desa. Permasalahan itu sendiri datang dari atas dalam bentuk aturan yang banyak, administrasi, syarat, indikator, aplikasi yang panjang dan pengawasan yang ketat dalam hal ini tentu kerja teknokratisasi dielaborasi birokratisasi. Desa terlalu kaku dan konservatif dalam melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan yang bukan dari kehendak desa. Musyawarah dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis dalam proses penjaringan aspirasi desa, sehingga keterlibatan masyarakat dalam musyawarah hanya sebagai formalitas rutin. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan praktek uang negara masuk desa secara jelas dan metode dalam penelitian yang di gunakan adalah naratif kontekstual. Untuk itu peniliti mengalisis kontekstual berusaha merintis pengetahuan baru sekaligus memodifikasi dan merefleksi baik secara teoritis maupun secara empiris. Data dihimpun mengunakan kobinasi teknik berupa data sekunder dan data primer. Motode ini digunakan untuk memastikan dialog narasi besar (konsep) dengan narasi kecil (omongan-omongan orang lokal/desa). Penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan aktor pengelola keuangan, pemerintah desa dan warga setempat. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Teknokratisasi dan Birokratisasi Dana Desa. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang direduksi menjadi Dana desa memang menjadi kabar segar bagi desa, namun hanya menjadi pajangan sesaat kerena desa tidak di biarkan untuk menentukan nasipnya secara utuh. Salah satu adalah Kalurahan Sriharjo dalam pengelolaan dana desa bersifat teknokratisasi dan birokratisasi. Pertama kerja teknokratisasi dan birokratisasi terlalu banyak ikut campur dalam urusan desa. Kedua aturan yang banyak dan syarat dengan administrasi, standarisasi, aplikasi membuat desa tidak maksimal (sesuai anjuran dari atas) dalam mengurus rumah tangganya sendiri atau dengan kata lain mereka merampas hak dan kewenangan desa. Ketiga pemerintah desa hanya fokus pada kwitansi dana desa dengan keruwetan administrasi (lebih melayani atau/ mengutamakan prosedur). Keempat pemerintah desa dan masyarakat tidak secara penuh dilibatkan atau hanya sebatas ferivikasi (siapa yang mendapat bantuan dan tidak dapat bantuan) bahkan desa tidak kuat jika ada kekeliruan pendataan. pertemuan desa hanya membahas agenda kerja yang sekedar membahas rencana proyek dan anggaran saja.

Item Type: Experiment
Additional Information: 16520127
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Mr okie fajaruddin
Date Deposited: 01 Nov 2021 03:37
Last Modified: 01 Nov 2021 03:37
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1563

Actions (login required)

View Item View Item