FITRI, MERI ANDANI (2021) KAPASITAS PEMERINTAHAN DESA DALAM PEMBERDAYAAN UMKM PRODUK OLAHAN SALAK DI KALURAHAN WONOKERTO, KAPANEWON TURI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. [Experiment]

Text FITRI MERI ANDANI_17520182.pdf Download (3MB)

Abstract

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2020 Tentang PPH Final Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mana pemerintah member dukungan berupa anggaran terhadap dunia usaha perpajakan DTP (pajak DTP dan Bea masuk DTP) sebesar 70,1 triliun rupiah. Termasuk didalamnya dana komponen stimulus bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harapannya UMKM bisa bertahan ditengah pandemi Virus Corona. Namun kenyataannya, Dana tersebut tidak dicairkan kepada UMKM oleh Pemerintah Kelurahan dikarenakan anggaran tersebut telah dialihkan untuk upaya penanganan Covid-19. Sehingga menghambat pelaksanaan pem- berdayaan UMKM Produk Olahan Salak. Rumusan masalah didalam penelitian ini yaitu, Bagaimana Kapasitas Pemerintah Desa Dalam Pem- berdayaan UMKM Produk Olahan Salak di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ? Penelitian ini menggunakan Deskriptif Kualitatif dengan Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumen- tasi. Subyek dari penelitian ini yaitu Pemerintah Desa, Pengurus UMKM, Pengurus Kelompok Tani. Obyek penelitian ini yaitu Kapasitas Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan UMKM Produk Olahan Salak di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik untuk menentukan subyek yaitu menggunakan Porposif. Teknik Analisis Data yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi atau kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Kapasitas Pemerintah Kalurahan Wonokerto dalam Pemberdayaan UMKM Produk Olahan Salak masih sangat lemah karena masih dalam tahap perencanaan akan tetapi pelaksaan di UMKM belum berjalan. Yang mana perencanaan yang ada tidak didukung dengan pelaksaan seperti pelatihan, pengorganisasian, serta memfasilitasi UMKM produk olahan salak. Adapun pelatihan tidak sesuai pada pengelolaan produk salak. Pada tahap pengorganisasian masih satu dengan Paguyuban TKI Purna begitu juga dengan Fasilitasi seperti pemasaran yang mana pernah dilakukan EKSPO tetapi tidak dilanjutkan lagi.

Actions (login required)

View Item