Renita Asman, Fransiska (2022) RELASI PEMERINTAH KALURAHAN PANDOWOHARJO DENGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) AMARTA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD "APMD".

Preview

Text FRANSISKA RENITA ASMAN 18520049.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

INTISARI Pandemi Covid-19 berdampak di semua sektor tanpa terkecuali sektor ekonomi. Pandemi ini menyebabkan Pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi. Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak buruk pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Menyikapi dampak buruk pandemi tersebut. Di Kalurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman terdapat program dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kalurahan, BUM Desa dan Gapoktan. Namun dalam perjalananya, program tersebut belum sepenuhnya mewujudkan ketahanan ekonomi di masa Pandemi Covid-19. Masyarakat masih belum merasakan kehadiran Pemerintah dan BUM Desa. Upaya pemerintah Kalurahan Pandowoharjo dengan BUM Desa Amarta guna mewujudkan ketahanan ekonomi nyatanya belum sepenuhnya terwujud. Belum semua dukungan dan program yang dijalankan tersebut menjangkau masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi covid-19. Sehingga terjadi ketimpangan kesejahteraan di antara masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu Observasi/Pengamatan, Wawancara dan Dokumentasi. Dalam memilih informan, peneliti menggunakan metode purposive yang artinya peneliti menentukan informan berdasarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengambil 5 poin kesimpulan yaitu: Terdapat 3 tahap dalam mewujudkan ketahanan ekonomi melalui produksi beras di Kalurahan Pandowoharjo yaitu: Pertama, Relasi pemerintah kalurahan pandowoharjo dengan BUM Desa dalam perencanaan menunjukkan relasi yang selaras yaitu pemerintah kalurahan memberikan akses permodalan kepada BUM Desa dalam program mewujudkan ketahanan ekonomi. Kedua, dalam pelaksanaan program mewujudkan ketahanan ekonomi Pemerintah Kalurahan berperan sebagai fasilitator dan bekerja sama dengan BUM Desa dalam hal pemasaran dan distribusi beras. Hal tersebut menunjukkan bahwa relasi pemerintah kalurahan dengan BUM Desa dalam tahap pelaksanaan berjalan optimal. Ketiga, dalam tahap evaluasi dan pelaporan, Relasi Pemerintah Kalurahan dengan BUM Desa adalah dalam melakukan evaluasi bersama dan pelaporan dari BUM Desa ke Pemerintah Kalurahan mengenai evaluasi sistem kerja, pelaporan pembiayaan dan pelaporan hasil dari kegiatan produksi beras. Sementara Gapoktan melakukan evaluasi dan pelaporan kepada dinas pertanian kabupaten dan dinas pertanian provinsi, karena Gapoktan tidak memiliki relasi secara langsung dengan Pemerintah Kalurahan. Keempat, terdapat kendala yang dialami dalam mewujudkan ketahanan ekonomi di masa Pandemi Covid-19 yaitu pendapatan desa yang menurun signifikan, masyarakat yang belum menguasai penggunaan teknologi, kualitas beras hasil produksi yang belum bisa bersaing dengan beras dari luar serta kendala dalam distribusi dan pemasaran beras selama pandemi karena banyak kios-kios, hotel-hotel yang merupakan partner tetapi selama pandemi Covid-19 sepi pengunjung. Kelima, ternyata program mewujudkan ketahanan ekonomi melalui produksi beras belum sepenuhnya mensejahterakan masyarakat yang terdampak pandemi karena program tersebut berfokus di bidang pertanian dan UMKM, sementara tidak semua masyarakat yang terdampak Pandemi adalah petani dan penggiat UMKM. Kata Kunci: Relasi, Pemerintah Desa, Ketahanan Ekonomi.

Actions (login required)

View Item