Search for collections on STPMD APMD Repository

Konflik Batas Wilayah Antar Daerah (Studi di Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan Desa Bungkong Baru Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang)

Ardeansari, Resa Sepestera (2022) Konflik Batas Wilayah Antar Daerah (Studi di Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan Desa Bungkong Baru Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang). Sarjana thesis, SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD "APMD".

[img]
Preview
Text
18520130_RESA SEPRESTERA ARDEANSARI__IP ok.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Konflik batas wilayah yang terjadi di Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan Desa Bungkong Baru Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat sudah berlangsung sejak tahun 1925 dan belum berakhir. Dinamikakonflik batas wilayah antara Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang yangdigambarkan menggunakan konsep konflik The Dynamic Framework for ConflictPrevention and Resolution menunjukkan bahwa eskalasi konflik ditandai olehperistiwa-peristiwa penting yang berimplikasi pada posisi yang konfrontatif. Puncak konflik terjadi pada tahun 2008, sempat mereda kemudian disusul dengan peningkatan konflik yang terjadi pada tahun 2020 dan konflik semakin terasa kembali sampai tahun2021. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni faktor-faktor apa saja yang memunculkan konflik batas wilayah di Desa Sunsong Kec. Sekadau Hulu KabupatenSekadau dan Desa Bungkong Baru Kec. Sepauk Kab. Sintang Provinsi Kalimantan Barat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali sebab-sebab terjadinya konflikbatas wilayah di Desa Sunsong, Kec. Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan DesaBungkong baru Kec. Sepauk, Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat sertamenganalisis relasi antara negara, masyarakat sipil, dan swasta terhadap konflik bataswilayah di Desa Sunsong Kec. Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan Desa Bungkong baru Kec. Sepauk Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif eksploratif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupunkelompok. Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan putusan dan verifikasi. Hasil dari temuan penulis menyimpulkan ada beberapa faktor yang memunculkan konflik batas wilayah di Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau dan Desa Bungkong Baru Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Pertama, faktor politik dan demografi. Kedua, faktor ekonomimeliputi kesenjangan ekonomi masyarakat. Ketiga, faktor budaya. Dari dimensi nilai, sebagian masyarakat berkeyakinan wilayah sebagai objek pengukuhan identitas sukudan masyarakat lainnya menganggap tanah sebagai objek vital ekonomi. Selain itu,diketahui terdapat beberapa aktor yang terlibat dalam konflik yaitu Negara, Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Praktik Governance dalam konteks masyarakat yang berada dalam situasi berkonflik seperti ini perlu untuk dipertanyakan. PoliticalWill yang dilakukan pemerintah untuk mencapai resolusi konflik antara lain negosiasi dan konsiliasi. Penyelesaian konflik sepantasnya lah diletakkan kembali dalam bingkai lokalitas dan didekati secara lokalitas pula agar permasalahan konflik batas wilayah dapat diselesaikan.

Item Type: Skripsi dan Thesis (Sarjana)
Additional Information: 18520120
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Mr okie fajaruddin
Date Deposited: 30 Dec 2022 07:47
Last Modified: 30 Dec 2022 07:47
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1944

Actions (login required)

View Item View Item