Slamet, Widodo (2016) PERAN PENDIDIKAN KETRAMPILAN SEBAGAI SALAH SATU PROGRAM PEMBINAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN POTENSI ANAK DIDIK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS IIA KUTOARJO (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah). [Experiment]

Preview

Text 434-IP-IV-2016-SLAMET WIDODO-11520165_B.pdf Download (331kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal mengenai kegiatan pembinaan anak didik pemasyarakatan dalam bidang ketrampilan. Anak didik Pemasyarakatan yang notabene adalah pelaku tindak kriminal tetap mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak, salah satunya dengan mengikuti pendidikan ketrampilan di Lembaga Pemasyarakan Anak Kutoarjo. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: bagaimana peran pendidikan ketrampilan sebagai salah satu program pembinaan pemerintah dalam rangka pengembangan potensi anak didik di Lembaga Pemasyarakatan anak Kutoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan ketrampilan sebagai salah satu program pembinaan pemerintah dalam rangka pengembangan potensi anak didik di Lembaga Pemasyarakatn Kutoarjo. Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di jl. Pangeran Diponegoro No. 36 A, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Fokus penelitian adalah peran pendidikan ketrampilan sebagai salah satu program pembinaan pemeritah dalam rangka pengembangan potensi anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo. Alat dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pendidikan ketrampilan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo, yaitu: membuat sandal batik, membatik, melukis, perikanan dan pertanian. Dalam melaksanakan pembinaan pemasyarakatan didasarkan pada ketentuan UndangUndang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Dalam pasal 5 disebutkan tentang Sistem pembinaan pemasyarakatan dilaksanakan berdasarkan asas: pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan, pendidikan, pembimbingan, penghormatan harkat dan martabat manusia, kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan, dan terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang tertentu. Pembinaan pendidikan dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang ada. Tetapi, tidak semua anak didik bisa mengikuti kegiatan ini, karena perlu proses untuk bisa mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan. Kendala dalam pelaksanaan pendidikan keterampilan ini yaitu kurangnya petugas atau kekosongan petugas keterampilan. Sehingga, menyebabkan para petugas merangkap untuk menjadi instruktur kegiatan kerja. Kedua, kesulitan dalam mengajak warga belajar tepat waktu. Anak didik banyak yang kurang disiplin waktu dalam bekerja. Ketiga, faktor dari alam yaitu terkait cuaca yang tidak menentu dan serangan hama tanaman yang kadang sulit dikendalikan. Keempat, terkait kerjasama mengenai pendidikan dengan pihak luar yang kurang optimal dalam pelaksanaannya. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan segera melakukan suatu tindakan yang diorientasikan untuk mengoptimalkan kegiatan pendidikan keterampilan.Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa para narapidana dan anak didik berhak mendapat pendidikan seperti pada umumnya. Pendidikan keterampilan ini sangat perlu bagi anak didik karena bisa menjadi bekal ketika mereka bebas dan kembali ke masyarakat.

Actions (login required)

View Item