GEORGE THEODORON WUTOY, GREIN (2022) PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA BERAP DISTRIK NIMBOKRANG KABUPATEN JAYAPURA. Masters thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD "APMD".

Preview

Text 20610013_GREIN GEORGE THEODORON WOTOY.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

INTISARI Potensi yang dimiliki oleh kampung Berap untuk dapat dikembangan menjadi kampung wisata jika dilihat sudah sangat bisa dijadikan kampung wisata yang dapat mensejahterakan masyarakat kampung Berap, tetapi dalam proses pengembangan desa atau kampung wisata masih terdapat beberapa masalah permasalahan baik dari segi infrastruktur sampai pada permasalahan perilaku masyarakat kampung Berap. Faktor kecemburuan masyarakat terhadap pemilik hak ulayat yaitu keluarga Buwe yang memonopoli objek wisata tersebut sehingga warga terpaku pada satu objek wisata yaitu kalibiru mereka tidak melihat potensi, faktor dari manusia/masyarakat, di obyek wisata kalibiru masih ada beberapa gangguan wisatawan oleh penduduk sekitar yang sedang dipengaruhi minuman keras (mabuk) dan mengganggu wisatawan, keempat adalah kesadaran masyarakat tentang potensi wisata lain seperti atraksi kebudayaan belum dilihat sebagai potensi wisata di kampung Berap. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah yaitu Bagaimana pengembangan kampung wisata Berap, distrik Nimbokrang, kabupaten Jayapura dan Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan kampung wisata Berap, distrik Nimbokrang, kabupaten Jayapura.Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mendetesiskan pengembangan wisata kampung Berap, distrik Nimbokrang, kabupaten Jayapura. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan wisata kampung Berap, distrik Nimbokrang, kabupaten Jayapura. Jenis penelitian pada tesis ini adalah deskriptif kualitatif, dan jumlah informan sebanyak 10 orang dan pilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang dilakukan secara pirposive. Teknik pengumpulan data dengan Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut Pengembangam kampung wisata berdasarakan objek dan daya tarik wisata kampung Berap, masi terfokus pada satu objek wisata yaitu kalibiru dan terkendala perkembangan dan pengolahannya masih terikat dengan hak ulayat sehingga belum bisa dikelola dengan baik, potensi objek dan daya dari lain yang belum dikelola yaitu Tugu Injil, 26 Telaga serta beberapa potensi wisata lainnya. Dalam pengembangan akses fisik di kampung Berap sudah sangat layak dalam mendukung kampung Berap sebagai kampung wisata karena akses untuk sampai ke kecamatan sudah ada dan akses jalan masuk yang sebelumnya sangat berlubang telah diperbaiki, kendalanya adalah pada akses pasar untuk masyarakat menjual hasil bumi yang belum tersedia di kampung tersebut. Potensi kemitraan dalam pengembangan kampung Berap sebagai kampung wisata belum berjalan secara baik, persoalan masyarakat yang tertutup dan tidak mudah percaya terhadap pemerintah dan pihak swasta dalam pengembangan potensi wisata, dan Motivasi dan antusiasmen masyarakat dikampung Berap merupakan masalah yang sangat mendasar dan membuat potensi-potensi wisata belum berkembangan. Faktor kecemburuan sosial terhadap pemilik hak ulayat membuat masyarakat tidak memiliki antusiasme dalam mengembangkan potensi wisata lainnya yang terdapat di kampung Berap. Fasilitas umum minimal di objek wisata kalibiru sudah tersedia, tetapi tetapi belum memenuhi standar/kriteria fasilias umum untuk (MCK). Kata Kunci : Kampung Wisata, Kampung Wisata Berap

Actions (login required)

View Item