DE YUBELL, BARTOLOMEUS FIGO (2022) RELASI ANTAR AKTOR DESA DALAM MUSYAWARAH DESA. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD".
|
Text
BARTOLOMEUS FIGO DE YUBELL 18520034 ok.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Adanya pembangunan secara fisik yang menurut penulis manfaatnya kurang tepat sasaran untuk masyarakat desa yang dibuat dalam Musyawarah Desa, sedangkan Musyawarah Desa adalah sebagai salah satu forum tertinggi di desa yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam membahas, merumuskan dan memutuskan berbagai hal terkait dengan visi, misi dan kebijakan desa dalam menjawab tantangan yang dihadapinya. Dalam penyelenggaraan Musyawarah Desa tentunya tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, pastinya ada konflik atau pertentangan di dalam musyawarah baik antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), maupun Masyarakat Desa itu sendiri dalam menyampaikan pendapat, dan menetapkan sebuah kebijakan pembangunan yang akan dilakukan. Sehingga masalah penelitian ini adalah Bagaimana Relasi Antar Aktor Desa Dalam Musyawarah Desa Di Desa Riam Batu Gading, Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat? Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Ketua BPD, Sekretaris BPD, Anggota BPD, dan Tokoh-Tokoh serta Perwakilan Kelompok di Desa Riam Batu Gading, yang semuanya ikut hadir dan berpartisipasi dalam Musyawarah Desa yang dilakukan. Dalam menganalisis data dilakukan beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan data. Hasil penelitian ini yaitu: 1). Relasi dalam Otoritas Aktor Desa saat Musyawarah Desa dapat dilihat berjalan dengan baik, tetapi bahwa sebenarnya Aktor Desa dalam melakukan pembangunan juga melihat prioritas pembangunan dan kegiatan pemerintah pusat dengan memperhatikan kearifan lokal dan keinginan masyarakat dalam musyawarah; 2). Relasi dalam proses menentukan kebijakan saat Musyawarah Desa bisa dikatakan kurang baik karena terdapat konflik-konflik yang terjadi seperti perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan dan perbedaan ide-ide setiap individu saat musyawarah; 3). Relasi dalam peran Aktor Desa saat Musyawarah Desa berjalan dengan baik, sehingga menghasilkan koordinasi peranan yang jelas dari Aktor Desa dalam menciptakan kelancaran musyawarah; 4). Masyarakat Desa Riam Batu Gading masih banyak yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga dalam musyawarah akan mudah di mobilisasi oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi karena kurangnya interaksi dan komunikasi dalam musyawarah.
Item Type: | Skripsi dan Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 22 May 2023 03:31 |
Last Modified: | 22 May 2023 03:31 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/2033 |
Actions (login required)
View Item |