Joko Condro, Kirono (2016) Inovasi Pemerintah Daerah dalam Mengembangkan Sektor Pertanian(studi Penelitian Deskriptif Kualitatif Pertanian Kentang di Desa Banaran Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah). [Experiment]
|
Text
461-IP-IX-2016-JOKO CONDRO KIRONO-12520066_B.pdf Download (796kB) | Preview |
Abstract
entang merupakan salah satu komoditas unggulan subsektor hortikultura, dan juga sebagai salah satu jenis pangan yang di konsumsi masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2006-2008), yang menunjukan bahwa kentang termasuk salah satu komoditi yang memiliki rata-rata produksi relatif besar. Namun produksi yang besar tidak menjamin permintaan kentang di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan Indonesia tetap melakukan impor kentang untuk memebuhi permintaan pasar akan kentang. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk kentang, perluh di lakukan inovasi-inovasi baru dalam budidaya tanaman kentang yang sekaligus dapat mengembangkan sektor pertanian. Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang di ajukan adalah: 1. Inovasi apa yang sudah diberikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas pertanian 2.Bagaimana inovasi yang di sudah diberikan oleh pemerintah daerah kepada petani, mampu meningkatkan kapasitas produksi pertanian kentang. 3. Apa saja faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi oleh pemerintah dalam menyampaikan inovasi untuk, peningkatan kapasitas petani kentang. Adapun metode penelitian yang digunakan jenis metode penelitian Kualitatif, ada pun penulis menggunkan jenis penelitian kualitatif di karenakan, metode penelitian ini menekankan pada observasi dan dialok(Wawancara Mendalam). Lokasi penelitian: Dusun Banaran, Desa Kayugian kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Objek yang akan di teliti adalah : Inovasi yang sudah ada di laksankan oleh petani, pengelolan pada pertanian kentang, dampak yang terjadi pada pertanian kentang setelah ada inovasi. Adapun subjek penelitian yang di ambil adalah :1.Kepala Dinas Pertanian 2.Kepala Sub. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 3.Kepala Seksi. Bina Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kepala Seksi. Pengolahan dan Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Kepala Desa Kelompok tani, masing-masing kelompok berjumlah 13, total 26 petani.Unit analisis berupa informan,metode pengambilan sampel Purposive Sampling pengambilan sampel dengan tujuan tertentu. Teknik Pengumpulan data berupa studi lapangan,observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data berupa reduksi data, Penyajian Data, dan Penarikan kesimpulan. Pertanian merupkan salah satu sektor yang sangat berperan penting, dalam kemajuan suatu daerah. Tahapan ini yang di lihat oleh pemerintah kabupaten Wonosobo untuk lebih meningkatkan kualitas pertanian khususnya pertanian kentang yang ada di daerah tersebut, selaian di dukung dengan gerografis alam dan kesuburan tanah yang sangat baik. pertanian di kabupaten Wonosobo sendiri di jadikan sentral penghasil kentang dan berbagai komoditas unggulan oleh pemerintah setempat. Maka hal ini lah yang menjadi dorongan pemerintah setempat untuk memikirkan bahwa sektor pertanian di daerah ini sangat menunjang baik dari kemajuan daerah maupun tingkat perekonomian masyarakat yang hampir secara keseluruhan mata pencaharian dari bertani. Maka pemerintah memberikan suatu trobosan dengan pelatihan-pelatihan, sosialisasi serta penyuluhan pertanian yang mampu menujang kemajuan dari sektor pertanian tersebut. Adapun inovasi yang di berikan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor pertanian kentang dengan melakukan berupa Bibit unggul yang di budidayakan, Teras sering, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok. Kesimpulan yang di peroleh dari penelitian tersebut dengan ada inovasi yang di berikan berupa,bibit unggul yang di budidayakan, dapat memberikan dan meningkatkan produksi kentang.Teras Sering bermanfaat untuk menahan pengikisan tanah dan menjaga kestabilan lingkungan pertanian.Rencana Definitif Kebutihan kelompok untuk membatasi pemakaian pupuk oleh petani. Dalam melaksanakan suatu inovasi yang sudah di terapkan oleh petani, harus lebih melihat pada tingkatan komoditas yang berlaku sesuai dengan kapasitas petani yang di miliki oleh petani tersebut, sebagai sentral pertanian yang akan mengalami perubahan baik itu daricara pengelolaan, jenis tanaman yang di budidayakan, maupun hasil dari kualitas produksi yang ada. Sehingga bisa menetapkan tindak lanjut dari langkha selanjutnya, agar dapat berjalan sesuai dengan yang di harapakan oleh dinas pertanian kabupaten wonosobo. Kata kunci: Inovasi, kapasitas, Kentang, Pemerintah Daerah
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Users 11 not found. |
Date Deposited: | 05 Mar 2018 07:02 |
Last Modified: | 05 Mar 2018 07:02 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/242 |
Actions (login required)
View Item |