Yohannes, Manamba Hamonangan Simanjuntak (2017) MURAL DI KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI POLITIK KAUM MUDA YOGYAKARTA. [Experiment]
|
Text
546-IP-VII-2017-YOHANNES MANAMBA HAMONANGAN SIMANJUNTAK-16520292_B.pdf Download (600kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai partisipasi politik melalui media Mural di kawasan Stadion Kridosono Yogyakarta. Keseluruhan fokus kajian tersebut dapat dilihat dari penjelasan mengenai konsep mural, asas manfaat dari kehadiran mural. Melalui Penelitian ini, penulis ingin mengetahui secara lebih dalam mengenai keterlibatan golongan muda memilih mural sebagai media partisipasi politik alternatif. Bagaimana partisipasi politik kaum muda melalui mural sebagai media partisipasi alternatif? Pertanyaan ini merupakan rumusan masalah yang mendasari ide penelitian penulis. Media konvensional dirasa tidak dapat mewakili keseluruhan dari aspirasi masyarakat, sehingga muncul ide untuk menghadirkan ruang baru bagi masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara langsung melalui media berkesenian di ruang publik. Melalui mural masyarakat dapat secara penuh terlibat dalam mengekspresikan gagasan serta ide-ide mereka atas kondisi sosial kedalam media gambar yang berisikan pesan positif, kritik, ataupun pernyataan sikap. Jenis penelitian yang penulis pilih dalam mengkerangkai kasus mural ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang memanfaatkan data primer dan sekunder. Penelitian di lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer melalui kegiatan wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, dokumentasi Rumah Cemeti Yogyakarta dan internet. Pilihan metode studi kasus digunakan penulis untuk dapat mengamati fenomena mural sebagai bentuk partisipasi politik kaum muda. Stadion Kridosono menjadi subjek kajian peneliti sebagai lokasi membuat mural, lebih dalam penulis juga akan mengkaji aktor-aktor yang terlibat dalam proses partisipasi politik melalui mural. Terdapat tiga aktor kunci dalam penelitian ini yaitu seniman, masyarakat dan pihak swasta. Penulis juga mengelompokkan aktor menurut derajat keterlibatannya dalam proses pembuatan mural, antara lain: aktifis, partisipan, pengamat dan orang apolitis. Masing-masing kelompok memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Kehadiran mural sebagai ruang partisipasi masyarakat, juga tentu tanpa halangan. Pertarungan kepentingan banyak pihak atas ruang publik juga turut mempengaruhi keberlangsungan dari sebuah mural. Sehingga untuk itu perlu adanya rasa kesadaran sosial masyarakat akan pentingnya menjaga dan mempertahankan identitas kota. Sehingga dengan hadirnya mural dapat menjadi aspek pendukung terciptanya ruang publik yang humanis bagi masyarakat.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) N Fine Arts > ND Painting N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 05 Mar 2018 07:11 |
Last Modified: | 05 Mar 2018 07:11 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/282 |
Actions (login required)
View Item |