Selfinus, Juniario (2016) Strategi Pemerintah Desa dalam Mengupayakan Pendapatan Asli Desa (Studi Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Pusat Damai,Kecamatan Parindu,Kabupaten Sanggau,Provinsi Kalimantan Barat). [Experiment]
|
Text
476-IP-X-2016-SELFINUS JUNIARIO-12520021_B.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Dalam kerangka otonomi daerah, wilayah pedesaan merupakan satu komponen yang perlu dikembangkan. Hal ini jelas tertuang dalam UndangUndang No 6 Tahun 2014 tentang Desa di mana pada pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa desa berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu sudah sewajarnya seluruh desa yang ada di Indonesia saling berlomba untuk berubah ke arah kemajuan. Pada saat ini aparatur-aparatur pemerintah desa Pusat Damai tergolong ke dalam sumber daya manusia yang belum berkompeten. Dengan latar belakang pendidikan yang kurang memadai saya pemerintah desa Pusat Damai juga memiliki pola pikir yang kurang baik atau bisa dikatakan memiliki pola pikir yang terbatas. Mereka belum mampu menciptakan ide-ide kreatif yang berguna bagi kemajuan desa. Sampai saat ini saya melihat yang terjadi di desa Pusat Damai adalah pemerintah desa sama sekali tidak pernah melakukan upaya yang bisa menghasilkan pemasukan kepada desa atau dengan kata lain menghasilkan pendapatan asli desa. Potensi yang ada di desa belum mampu dikelola dengan maksimal. Contohnya saja aset desa berupa tanah kas desa hanya dibiarkan terbengkelai dan tidak dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya pemasukan kepada desa. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian di desa Pusat Damai dengan judul penelitian “ Strategi Pemerintah Desa Dalam Mengupayakan Pendapatan Asli Desa”. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi-strategi pemerintah desa dalam mengupayakan pendapatan asli desa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Unit analisis adalah masyarakat dan pemerintah desa Pusat Damai. Informan yang dijadikan sumber data berjumlah 12 orang, yakni 6 orang aparatur pemerintah desa dan 6 orang dari masyarakat desa Pusat Damai. Aparatur pemerintah desa terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kasi pemerintahan, kasi ekonomi dan pembangunan, kaur keuangan, dan kaur umum. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di desa Pusat Damai adalah sebagai berikut : Tahap Analisis (1) Potensi yang ada di desa Pusat Damai dan tanggapan pemerintah desa terhadap potensi tersebut. Potensi yang ada di desa Pusat Damai ada empat, yakni tanah khas desa, depot air minum, pasar desa, dan parkir pasar. Potensi yang sudah dikelola ada dua, yaitu tanah khas desa yang dijadikan kebun kelapa sawit dan depot air minum yang baru mulai berfungsi. (2) Kelemahan yang ada di desa Pusat Damai dan tanggapan pemerintah desa terhadap kelemahan tersebut. Kelemahan yang ada di desa Pusat Damai yang paling utama adalah terletak kualitas SDM aparatur-aparatur desa yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena secara keseluruhan pendidikan terakhir aparatur-aparatur desa adalah SMA. (3) Peluang yang ada di desa Pusat Damai dan tanggapan pemerintah desa terhadap peluang tersebut. Peluang yang ada di desa Pusat Damai ada dua, yaitu masuknya perkebunan kelapa sawit dan permintaan masyarakat akan air bersih siap minum yang sangat tinggi. Peluang desa berupa masuknya perkebunan kelapa sawit dimanfaatkan pemerintah desa dengan cara mengkonversikan tanah khas desa menjadi kebun kelapa sawit. Untuk peluang desa berupa permintaan masyarakat alan air bersih siap minum belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah desa, padahal sudah ada 3 depot air minum bantuan dari pihak kabupaten namun yang sudah berfungsi baru 1 depot saja. (4) Hambatan yang ada di desa Pusat Damai dan tanggapan pemerintah desa terhadap hambatan tersebut. Hambatan yang ada di desa Pusat Damai dalam mengelola perkebunan kelapa sawit adalah biaya perawatan awal yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pengelolaan kebun kelapa sawit diserahkan kepada pihak BPD. Biaya perawatan inipun ditanggung oleh BPD secara pribadi. Oleh sebab itu saat ini hasil dari kebun kelapa sawit yang terletak pada tanah khas desa hanya untuk pihak BPD. Dari ke empat poin yang ada di atas dapat kita simpulkan bahwa potensi-potensi yang ada di desa Pusat Damai cukup banyak. Namun dalam pengelolaannya masih belum maksimal, hal ini disebabkan karena banyaknya kendala dan hambatan yang ada. Pemerintah desa Pusat Damai sudah melakukan beberapa upaya untuk mengelola potensi desa yang nantinya dapat memberikan pemasukan kepada desa. Namun dari seluruh upaya yang sudah dilaksanakan belum ada satu pun yang menghasilkan pendapatan bagi desa. Tahap Perumusan Strategi : Setelah melakukan pemetaan analisis SWOT mengenai kekuatan/potensi, kelemahan, peluang dan hambatan/ancaman yang ada di desa Pusat Damai berikut ini adalah strategi yang diputuskan oleh pemerintah desa Pusat Damai dalam mengupayakan pendapatan asli desa. Ada 2 strategi yang sudah diputuskan dan direalisasikan oleh pemerintah desa yakni menjadikan tanah khas desa sebagai kebun kelapa sawit dan pengaktifan depot air minum. Selain itu ada juga rencana pembuatan perdes mengenai pasar desa dan parkir pasar. Rencananya dalam perdes ini retribusi pungutan dan parkir pasar akan ditetapkan dengan peraturan-peraturan lain.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Users 11 not found. |
Date Deposited: | 05 Mar 2018 07:11 |
Last Modified: | 05 Mar 2018 07:11 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/283 |
Actions (login required)
View Item |