Priono, Agus (2023) DINAMIKA DEMOKRASI DELIBERATIF MELALUI MUSYAWARAH KALURAHAN (MUSKAL) DI KALURAHAN PATUK, KAPANEWON PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD".
|
Text
19520122_agus priono.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bermaksud membahas tentang aspek governance, interaksi antara pemerintah dengan non pemerintah berkaitan dengan dinamika demokrasi deliberatif dalam pelaksanaan musyawarah desa di Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masalah dalam penelitian ini terkait dengan dinamika demokrasi deliberatif yang berfokus pada aktor, ruang dan ekspresi selama musyawarah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses dari pelaksanaan demokrasi deliberatif yang ada di musyawarah ditingkat rukun tetangga, padukuhan hingga kalurahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif. Penelitian eksploratif merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik penelitian yang nantinya akan diteliti lebih jauh lagi. Teknik Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi seperti dokumen RPJMDes. Metode analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, identifikasi data, reduksi data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk narasi dan tabel atau berbentuk catatan yang didapatkan di lapangan atau dari literatur peneliti yang digunakan. Hasil dari penelitian ini terkait dinamika demokrasi deliberatif melalui musyawarah kalurahan yang dilihat dari aktor, ruang dan ekspresi dalam pelaksanaan musyawarah dimulai dari tingkat rukun tetangga, padukuhan dan kalurahan. Aktor yang mawakili masyarakat dalam musyawarah, ruang yang tersedia untuk melaksanakan musyawarah dan ekspresi dari aktor dalam mempertahankan usulan yang diberikan. Pelaksanaan musyawarah sudah diupayakan dapat menampung seluruh aspirasi dari masyarakat dengan melaksanakan musyawarah secara bertahap dari tingkat rukun tetangga, padukuhan hingga kalurahan. Namun, pelaksanaan musyawarah disetiap tingkat masih belum dapat sepenuhnya berjalan secara maksimal. Pada musyawarah ditingkat rukun tetangga keterlibatan dari aktor yang didominasi oleh bapak-bapak dengan ruang pelaksanaan musyawarah yang lebih banyak memanfaatkan wadah arisan bapak-bapak menyebabkan terbatasnya keterlibatan dari aktor lain yang sekaligus membatasi ekspresi dari aktor lainnya. Pada musyawarah ditingkat padukuhan, aktor yang terlibat sudah mewakili masyarakat dilingkup padukuhan dengan ruang musyawarah yang dilaksanakan sesuai dengan fasilitas yang tersedia disetiap padukuhan, tetapi ekspresi aktor selama musyawarah cenderung mudah untuk sepakat dalam pembahasan terkait pembangunanan yang dapat menyebabkan keputusan yang diambil tidak sepenuhnya merupakan aspirasi dari seluruh masyarakat. Pada musyawarah ditingkat kalurahan, aktor yang terlibat sudah mewakili masyarakat kalurahan dengan ruang yang disesuaikan mengikuti aktifitas masyarakat agar musyawarah dapat berjalan maksimal, tetapi ekspresi dari Bamuskal sebagai perwakilan masyarakat selama musyawarah belum dapat mewakili aspirasi dari masyarakat karena hanya terlibat sebagai penyelenggara. Kata Kunci: Musyawarah, Aktor, Ruang, Ekspresi
Item Type: | Skripsi dan Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 19520122 |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Mr bagus prasetyo |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 02:04 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 02:04 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/2846 |
Actions (login required)
View Item |