PRISTIAWAN, DANI (2025) PERAN PAGUYUBAN BODRONOYO DALAM MEDIASI KEPENTINGAN KALURAHAN DI KABUPATEN KULON PROGO. Masters thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD".
|
Text
DANI PRISTIAWAN_23610053.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Pemerintah kalurahan berhadapan langsung dengan masyarakat di garis depan. Saat ini melaksanakan dua regulasi sekaligus, yaitu undangundang desa dan undang-undang keistimewaan. Salah satu produk undangundang keistimewaan adalah pelaksanaan reformasi kalurahan. Disamping itu Lurah dan pamong juga mempunyai tugas kemasyarakatan yang cukup komplek memerlukan waktu yang ekstra dalam pelaksanaannya. Tuntutan kerja yang luar biasa tersebut tidak sebanding dengan kapasitas kalurahan yang bervariasi. Lurah dan pamong juga tergabung dalam satu paguyuban yang menaungi seluruh jabatan. Paguyuban Bodronoyo merupakan wadah untuk berbagi dan saling memberikan informasi. Sehingga mereka secara psikologis merasa aman dan terlindungi. Bahkan hampir semua kepentingan mereka jika ada permasalahan dan aspirasi kepentingannya tersalur melalui paguyuban tersebut. Sayangnya cara pandang terhadap keberadaan paguyuban tidaklah sama. Anggapan bahwa setiap aksi paguyuban untuk melaksanakan fungsi komunikasi mengenai berbagai kepentingan kalurahan dengan intitusi diluar paguyuban adalah urusan pengurus atau kelompok elit tertentu saja. Namun mereka berharap atas usulan atau prioritas pembangunan dari masing-masing kalurahan dapat terakomodir dengan baik. Hal ini disebabkan karena kapasitas dan pengalaman anggota tidaklah sama. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran Paguyuban Bodronoyo dalam mediasi kepentingan kalurahan di Kulon Progo. Metode yang digunakan adalah studi kasus kualitatif, yaitu peneliti berinteraksi langsung dengan subjek melalui wawancara dan observasi. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan yang telah ditentukan peneliti dengan karakteristik tertentu yang relevan dengan topik penelitian yaitu untuk memilih informan yang memiliki wawasan mendalam tentang peran paguyuban. Selanjutnya data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasilnya bahwa peran paguyuban Bodronoyo adalah sebagai payung kelembagaan, sebagai penampung aspirasi, sebagai filter permasalahan, berperan dalam pendampingan dan advokasi serta sebagai mediator. Dalam penyelesaian konflik, paguyuban Bodronoyo berperan sebagai perekat dan payung kelembagaan yang lebih representatif dan komprehensif, menjaga situasi kondusif dan hubungan sinergis dengan berbagai pihak. Kesimpulan, dari dimensi komunikasi adalah sebagai jembatan penghubung dengan berbagai pihak. Paguyuban menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan terbuka untuk membangun konsensus dan kerja sama yang harmonis. Dari dimensi terapi, paguyuban ini berperan dalam menyeimbangkan perbedaan kapasitas antar desa, mengurangi beban psikologis kepala desa dan perangkatnya Kata Kunci: peran paguyuban, mediasi, kepentingan desa, aparat desa
| Item Type: | Skripsi dan Thesis (Masters) |
|---|---|
| Additional Information: | 23610053 |
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races |
| Divisions: | Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan |
| Depositing User: | Mrs Wiji Astuti |
| Date Deposited: | 30 Jul 2025 02:03 |
| Last Modified: | 30 Jul 2025 02:03 |
| URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/3327 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
