Search for collections on STPMD APMD Repository

IMPLEMENTASI PILAR-PILAR DESA MANDIRI BUDAYA DI KALURAHAN PANGGUNGHARJO KAPANEWON SEWON KABUPATEN BANTUL

ROMADHON, AFIMBIA MUHAMMAD (2025) IMPLEMENTASI PILAR-PILAR DESA MANDIRI BUDAYA DI KALURAHAN PANGGUNGHARJO KAPANEWON SEWON KABUPATEN BANTUL. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD".

[img]
Preview
Text
MUHAMMAD NAFIMBIA ROMADHON_20520010.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Desa Mandiri Budaya di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, memperoleh status resmi pada tahun 2022 karena telah memenuhi syarat administrasi empat pilar: Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Prima, dan Desa Preanur. Namun, implementasi keempat pilar tersebut masih menghadapi berbagai tantangan signifikan. Rendahnya partisipasi generasi muda dalam pelestarian budaya, kurangnya kolaborasi antara pilar desa, hambatan administrasi dalam pengurusan izin usaha, dan tumpang tindih jadwal program menjadi faktor penghambat utama yang mengurangi efektivitas program. Masalah ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi konsep Desa Mandiri Budaya untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplanatif untuk menjelajahi pelaksanaan empat pilar Desa Mandiri Budaya di Kalurahan Panggungharjo. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan narasumber kunci, observasi langsung terhadap kegiatan desa, dan analisis dokumen pendukung. Metode ini bertujuan untuk memahami implementasi program, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta mengevaluasi dampak dan efektivitasnya terhadap perkembangan sosial dan budaya masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi keempat pilar Desa Mandiri Budaya masih belum berjalan optimal. Pilar Desa Budaya menghadapi rendahnya partisipasi generasi muda karena program yang kurang relevan dengan minat mereka. Pilar Desa Wisata kesulitan mengembangkan daya tarik wisata tanpa adanya destinasi fisik yang menonjol dan kurangnya sinergi antar pilar. Pilar Desa Prima terkendala rendahnya partisipasi ibu-ibu akibat tanggung jawab rumah tangga dan fokus administratif yang membatasi inovasi. Sedangkan Pilar Desa Preanur mengalami hambatan teknis dalam sertifikasi produk lokal dan miskomunikasi antar pilar yang menghambat pengembangan usaha masyarakat. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pembaruan strategi, peningkatan kolaborasi antar pilar, serta adopsi pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif untuk mendukung keberhasilan Desa Mandiri Budaya secara berkelanjutan. Kata Kunci : Desa Budaya, Desa Mandiri Budaya, Desa Preanur, Desa Prima, Desa Wisata

Item Type: Skripsi dan Thesis (Sarjana)
Additional Information: 20520010
Subjects: J Political Science > JC Political theory
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Mrs Wiji Astuti
Date Deposited: 01 Aug 2025 08:05
Last Modified: 01 Aug 2025 08:05
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/3420

Actions (login required)

View Item View Item