Lia Angelina, Simatupang (2018) Upaya Perlindungan Hak Asasi Penderita HIV/AIDS Oleh Yayasan Victory Plus Yogyakarta. [Experiment]

Preview

Text 211_IS_IV_2018_LIA ANJELINA SIMATUPANG_14510010_B.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa secara kodrati dianugerahi hak dasar yang disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan yang lainnya karena Tuhan pun mencintai semua yang diciptakan-Nya dan semua berharga dimata-Nya. Dengan hak asasi tersebut, manusia dapat mengembangkan dirinya sebagai pribadi yang utuh, peranan, dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia. Hak asasi juga memberikan ruang dan kesempatan yang sama bagi setiap pribadi dalam menemukan eksistensinya sebagai makhluk sosial. Manusia, baik secara pribadi maupun sebagai warga negara, dalam mengembangkan diri, berperan dan memberikan sumbangan bagi kesejahteraan hidup manusia, ditentukan oleh pandangan hidup dan kepribadian bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia sudah sepatutnya bangsa Indonesia menghormati setiap upaya bangsa untuk mengatur dan mengimplementasikan Hak Asasi Manusia sesuai dengan sistem nilai dan pandagan hidup masing-masing. Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh manusia karena ia lahir sebagai manusia. Sebagai konsekuensi dari konsep itu, maka negara ditempatkan sebagai” regulator of rights” bukan sebagai “ guardian of human rights” sebagaimana ditempatkan oleh sistem Perlindungan Internasional Hak Asasi manusia. Magnis Suseno, Philip; (2008)

Actions (login required)

View Item