IIn, Urwanti (2018) Pelayanan dalam Pembuatan Akta Kelahiran(Studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul). [Experiment]

Preview

Text 607-IP-IV-2018-13520171-IIN URWANTI B.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Sebagai instansi Pemerintahan yang menyelenggarakan layanan kepada masyarakat,Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul harus memberikan pelayanan yang baik karena dokumen akta kelahiran adalah hak sipil setiap masyarakat Indonesia, otonomi daerah dimaksudkan untuk merangkul masyarakat lebih dekat dengan pemerintah,termasuk pembuatan akta kelahiran dilimpahkan kepada daerah. Namun banyak daerah yang belum bias menghadirkan pelayanan prima dan efektif. Di kabupaten Bantul banyak masyarakat yang masih enggan untuk mengajukan akta kelahiran dan sebagian memilih untuk menggunakan jasa orang lain karenatidak mau repot dan antri lama serta kurangnya informasi yang dimiliki masyarakat tentang prosedur pengajuan akta yang sudah semakin mudah oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengambil judul Pelayanan dalam Pembuatan Akta Kelahiran dan muncul rumusan masalah:"Bagaimana pelayanan dalam pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul‟.Dengan tujuan untuk menggambarkan pelayanan yang diselenggarakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul dan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca pada umumnya dan memberikan masukan kepada instansi terkait pada khususnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik purposive untuk menentukan informan. Lokasi penelitian ini adalah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul dan mengambil 15 informan sebagai subjek penelitian dengan teknik pengambilan data wawancara,pengamatan dan dokumentasi dan kemudian di analisis dengan cara mereduksi data,menyajikan data kemudian disimpulkan. Hasil penelilian ini menggambarkan bahwa pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul sudah cukup baik dan sesuai dengan standar ukuran dari Menpan. Hal ini dapat diketahui dari indikator tangibles yaitu sarana dan prasarana fisik yang mampu menunjang pelayanan dan sebagian besar masyarakat yang menjadiinforman menyatakan puas dan nyaman dengan fasilitas yang di sediakan walaupun ada masyarakat yang mengungkapkan kurang maksimal dalam menyediakan fasilitas, kemudian indikator reability yaitu kehandalan pegawai dalam melayani dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang di berikan dan pegawai juga melayani sesuai permendagri nomor 76 tahun 2016 yang menerapkan sistem ISO dan menggunakan sistem komputerisasi,selanjutnya indikator responsiveness yang diterapkan dinas untuk cepat menanggapi kesulitan, kebutuhan, kritik dan saran dari masyarakat serta jaminan ketepatan waktu layanan dan keakuratan data yang diberikan sudah memberikan kepuasan kepada masyarakat dan budaya anti diskriminasi yang diterapkan juga melengkapi indikator pelayanan yang menggambarkan bahwa pelayanan yang diselenggarakan sudah cukup baik. Hal ini diperkuat dari data Dinas yang menunjukkan bahwa 92% anak di Kabupaten Bantul sudah memiliki akta kelahiran.

Actions (login required)

View Item