Search for collections on STPMD APMD Repository

PERSEPSI PEROKOK TERHADAP LABEL PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK (Studi Deskriptif Kualitatif pada Mahasiswa Perokok asal Ende di Daerah Istimewa Yogyakarta)

WALBERTUS KARSA MR, WALBERTUS (2018) PERSEPSI PEROKOK TERHADAP LABEL PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK (Studi Deskriptif Kualitatif pada Mahasiswa Perokok asal Ende di Daerah Istimewa Yogyakarta). [Experiment]

[img] Text
Waelbertus Karsa MR 2.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak ditularkan dariorang ke orang lain. Salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular adalah merokok. Merokok menjadi faktor resiko kematian tertinggi. Prevalensi perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Di Nusa Tenggara Timur sebesar 19,7% masyarakatnya mengonsumsi rokok setiap hari. Masyarakat masih menganggap merokok merupakan perilaku yang wajar dalam kehidupan sosial. Upaya pemerintah untuk menyadarkan para pecandu rokok meninggalkan kebiasaan merokok tidak mudah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 109/2012, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyosialisasikan lima gambar peringatan bahaya merokok. Lima gambar tersebut antara lain; kanker mulut, kanker paru-paru dan bronkitis akut, kanker tenggorokan, merokok membahayakan anak. Peringatan bahaya merokok di Indonesia dilakukan dengan pemasangan iklan disertai gambar penyakit yang menyeramkan dan tulisan peringatan yang bernada keras pada kotak rokok. Perokok mengetahui akan bahaya merokok terhadap kesehatan. Namun, kesadaran bahaya merokok tersebut tidak lantas membuat para perokok memutuskan untuk berhenti merokok. Persepsi merupakan proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami tentang lingkungan baik lewat pengelihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan ataupun penciuman. Sifat yang mempengaruhi persepsi, yang antara lain adalah motif, minat atau kesukaan, pengalaman masa lalu, harapan. Persepsi, dari tahapan tersebut muncullah persepsi, dimana informan memperhatikan dan menginterpretasikan hasil pemikiran mereka sendiri Perokok sebenarnya sudah mengetahui dan melihat label peringatanbahaya merokok. Perokok mengetahui bahwa merokok dapat menyebabkan atau membahayakan kesehatan. Perokok mengetahui tujuan dipasangnya label peringatan bahaya merokok agar berhenti merokok, tapi kebanyakan informan perokok mengatakan tidak dapat dan tidak mau berhenti merokok karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari sehingga menjadi kecanduan. Pengetahuan perokok terhadap label bahaya merokok tidak membuat perokok untuk berhenti merokok, selama informan belum melihat secara langsung efek bahaya merokok informan tidak merasa takut. Selama informan tidak merasakan penyakit seperti pada gambar bahaya merokok dalam kemasan rokok informan tidak berniat berhenti merokok dan menganggap label bahaya merokok pada kemasan rokok hanya pembohongan public yang berniat untuk menakuti-nakuti konsumen rokok.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism
N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
N Fine Arts > NC Drawing Design Illustration
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Mr okie fajaruddin
Date Deposited: 04 Feb 2019 04:42
Last Modified: 04 Feb 2019 04:42
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/510

Actions (login required)

View Item View Item