Search for collections on STPMD APMD Repository

PEMBENTUKAN SISTEM KLASTER OLEH LURAH REJOWINANGUN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Kasus di Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY)

NURMALASARI, NURMALASARI (2018) PEMBENTUKAN SISTEM KLASTER OLEH LURAH REJOWINANGUN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Kasus di Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY). [Experiment]

[img] Text
Skripsi Nurmalasari 2.pdf

Download (933kB)

Abstract

Salah satu masalah sosial yang dialami oleh masyarakat perkotaan adalah kemiskinan. Meningkatnya pertumbuhan penduduk merupakan penyebab maraknya terjadi kemiskinan di perkotaan. Warga miskin di Kota Yogyakarta sesuai dengan jumlah pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) sebanyak 18.651 kepala keluarga (KK) atau 60.215 jiwa. Dibutuhkan peran pemerintah untuk memerangi masalah kemiskinan tersebut dengan cara berfikir yang segar melalui kebijakan dan segala bentuk inovasinya. Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, kota Yogyakarta merupakan salah satu kelurahan yang menerapkan inovasi sistem klaster dalam meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Dari kenyataan tersebut, penulis mengambil judul penelitian “Pembentukan Sistem Klaster oleh Lurah Rejwoinangun dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat” dengan rumusan masalah yaitu “Bagaimana sistem klaster yang dibentuk oleh Lurah Rejowinangun dalam meningkatkan perekonomian masyarakat?”. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana peningkatan perekonomian masyarakat di Kelurahan Rejowinangun melalui sistem klaster yang dibentuk oleh Lurah Rejwoinangun; 2) kendala yang dihadapi dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kelurahan Rejowinangun melalui sistem klaster. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1) Deskripsi pembentukan sistem klaster; 2) Peran Kelurahan dalam pembentukan sistem klaster; 3) Sistem klaster dalam meningkatkan pendapatan masyarakat; 4) Kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem klaster. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara (interview), dokumentasi, dan observasi. Jumlah narasumber yang peneliti tentukan yaitu 16 narasumber yang ditentukan melalui teknik Purposive. Yaitu terdiri dari Aparatur Kelurahan Rejowinangun, Purna Lurah Rejowinangun, ketua masing-masing klaster, masyarakat pelaku usaha, dan tokoh masyarakat. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pembentukan sistem klaster di Kelurahan Rejowinangun dideskripsikan sebagai pembentukan kelompok yang berbasis wilayah RW yang dibentuk berdasarkan kesamaan potensi unggulan. Terdapat 5 klaster di Kelurahan Rejowinangun, diantaranya Klaster Budaya (RW1-5), Klaster Kerajinan (RW 6 dan 7), Klaster Herbal (RW 8 dan 9), Klaster Kuliner di RW 10, dan Klaster Agro (RW 11-13). Peran Kelurahan dalam pembentukan sistem klaster di Kelurahan Rejowinangun adalah dengan melakukan: 1) Pendataan potensi; 2) Membagi atau Mengelompokkan Klaster; 3) Pengoptimalan potensi. Dengan diterapkannya sistem klaster oleh Lurah Rejwoinangun, peningkatan pendapatan dapat dirasakan oleh masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat di kelurahan Rejwoinangun dapat dilihat dari: 1) adanya keguyuban dan kekompakan sehingga muncul ide baru yang memiliki nilai jual di klaster budaya; 2) hasil produksi yang dapat dipamerkan di berbagai event di klaster kerajinan; 3) upaya Proteksi Produk Lokal di klaster Kuliner; 4) kerjasama kelompok klaster dengan berbagai pihak di klaster herbal; dan 5) adanya paket pelatihan bercocok tanam di klaster agro. Namun seiring berjalannya waktu, klaster kerajinan dan klaster agro mengalami kemunduran dikarenakan sulitnya dalam hal pemasaran (marketting). Kendala yang dihadapi Kelurahan maupun masyarakat dalam pelaksanaan sistem klaster adalah : 1) Manajemen Sumber Daya Manusia yang masih sulit; 2) Sulitnya promosi dan pemasaran; 3) Kurangnya apsresiasi dan dukungan dari Pemerintah Kota; 4) Pengadaan aset atau alat yang masih sulit; 5) Prosedur pembuatan sertifikasi P-IRT yang rumit, 6) Adanya sistem dua pintu di klaster kuliner sehingga menjadi tidak fokus.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
J Political Science > JF Political institutions (General)
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Mr okie fajaruddin
Date Deposited: 04 Feb 2019 04:29
Last Modified: 04 Feb 2019 04:29
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/540

Actions (login required)

View Item View Item