BERNOLFUS YOS WALDI PARERA, BERNOLFUS (2018) ARTIKULASI KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Cocol, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timut, NTT). [Experiment]

Text Bernolfus Yos Waldi Parera (09522127) Artikulasi Kewarganega 2.pdf Download (9MB)

Abstract

Tanah memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat adat Colol, karena tidak hanya terbatas pada nilai ekonomis, nilai sosial (faktor pemersatu persekutuan) semata, tetapi juga mengandung nilai religius magis, hal tersebut terlihat dalam ungkapan “eta mai morin” yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Tanah dalam hubungannya dengan keberadaan masyarakat adat Colol adalah terutama sebagai unsur pendukung persekutuan, bukti material untuk mendukung keberadaan keturunan, tempat pemakaman, tempat berdiam roh-roh halus dan arwah-arwah dari orang yang telah meninggal sehingga tanah memiliki kekuatan magis religius karena dipercayai ada roh penjaganya (naga tana). Karena itu masyarakat hukum adat Colol rela mengorbankan harta benda dan nyawa sekalipun guna untuk mempertahankan tanah mereka. Tanah juga yang menjadi aspek utama dalam dinamika hubungan antara masyarakat adat Colol dengan negara, seperti yang terlihat dari gambaran yang disampaikan oleh Jerabu di atas. Peran masyarakat hukum adat dalam resisitensi dan advokasi sangat kuat. Dalam ruang politik, terutama dalam ruang demokrasi, pembangunan, dan kehidupan sosial ekonomi dan budaya, obyek material yang menjadi sasaran utama penelitian selama ini lebih menekankan aspek hukum terkait dengan kepemilikan dan pemanfaatan tanah yang ada di Desa Colol. Dengan dinamika hubungan yang fluktuatif antara masyarakat adat di Desa Colol dengan negara sebagai institusi yang dominan, penelitian ini kemudian ingin melihat seperti apa warga masyarakat adat melihat dan menggunakan keadatan mereka dalam mengartikulasikan kepentingan mereka di hadapan negara dalam ruang-ruang demokrasi, pembangunan, dan dinamika sosial ekonomi, dan budaya

Actions (login required)

View Item