GAUDENSIUS TEFA, TEFA (2018) KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENDIDIKAN ANAK PUTUS SEKOLAH PADA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH. [Experiment]
Text
SKRIPSI GAUDENSIUS TEFA 2.pdf Download (2MB) |
Abstract
Permasalahan pendidikan putus sekolah masih sangat memprihatinkan hingga saat ini. Salah satu wilayah terjadinya putus sekolah adalah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Dari hal itulah peneliti melakukan penelitian tentang kinerja pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan anak putus sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, sebab setiap warga negara memiliki hak yang sama termasuk dalam hal pendidikan yang dijamin oleh konstitusi demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab anak putus sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP), untuk mengkaji kinerja dinas pendidikan Kabupaten Magelang dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kecamatan Sawangan dan untuk memberi gambaran dan strategi dalam menghadapi masalah dan kendala dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan di masa mendatang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik snowball sampling dengan jumlah informan sebanyak 16 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis data secara kualitatif. Dari hasil peneltian data menunjukkan bahwa pada tahun 2017 jumlah anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah mencapai 619 orang yang terjadi pada semua tingkatan pendidikan. Faktor-faktor penyebab anak putus sekolah antara lain, faktor ekonomi, pola pikir keluarga/masyarakat yang sangat rendah, faktor lingkungan, pernikahan dini dan sarana prasarana pendidikan. Sedangkan pemerintah sebagai pemberi layanan menyelenggarakan program kejar paket bagi anak-anak putus sekolah melalui program kejar paket. Namun program tersebut masih sangat jauh dari tujuan untuk mencerdaskan setiap individu karena program tersebut memiliki kekurangan yang sangat besar, seperti jam belajar yang sangat sedikit, tenaga pengajar yang terbatas dan keterbatasan kemampuan tenaga pengajar dalam memberikan dalam memberikan bobot pelajaran tertentu. Dengan demikian, kinerja pemerintah daerah dikatakan belum baik. Hal itu dapat diukur berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yakni, pelayanan bagi anak putus sekolah melalui program kejar paket masih sangat tidak produktif, kurang mendengar atau merespon kebutuhan masyarakat dan kualitas layanan program kejar paket sangat tidak mencerdaskan.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 04 Feb 2019 04:10 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 04:10 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/573 |
Actions (login required)
View Item |