KESSYA MULTY FEBRIANY GURA, KESSYA (2018) IMPLEMENTASI SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KOTA YOYAKARTA. [Experiment] (In Press)

Text SKRIPSI KESSYA MULTY FEBRIANY GURA 2.pdf Download (3MB)

Abstract

Era kepemimpinan Jokowi mengenalkan sistem revolusi mental agar pemberi layanan benar-benar dapat menjalankan perannya secara baik dan bebas dari praktik KKN. Adapun praktisnya revolusi mental ini adalah bagaimana menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu. Akan tetapi dalam perkembangannya konsep PTSP ini kemudian mendapatkan banyak kritik seperti penilaian bahwa sistem ini masih belum maksimal juga karena hanya namanya satu pintu tetapi banyak meja yang harus masyarakat datangi untuk mendapatkan pelayanan. Karena itu masih banyak yang menilai sistem pelayanan terpadu satu pintu belum sesuai dengan ekspektasi awal dari pemberlakuan sistem tersebut. Pemerintah Kota Yogyakarta misalnya, menerapkan konsep PTSP ini dibidangi langsung Dinas Perijinan dan penanaman modal dimana pelaksanaanya masih dalam tahap perintisan. Sehingga kelemahan-kelemahan penerapan sistem ini masih sangat kental, maka kondisi ini menjadi strategis untuk diteliti. Tujuan penelitian ini meliputi: (1) Untuk memahami bagaimana implementasi sistem pelayanan terpadu satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta; dan (2) Untuk memahami sisi kelemahan dan keunggulan sistem pelayanan terpadu satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta. Informan dalam penelitian ini adalah: Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta, Kepala Bagian Pelayanan, Kepala Bagian keadministrasian, Kepala bagian kehumasa dan 4 orang perwakilan masyarakat penerima layanan perijinan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem pelayanan terpadu satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta cukup optimal. Sistem pelayanan terpadu satu pintu telah diimplementasikan dengan mempertimbangkan adanya keselarasan atau kesamaan tujuan antara narasumber (implementor) dan masyarakat sebagai target sasaran dari layanan PTSP. Pelaksanaan sistem tersebut dapat mengakomodir keinginan masyarakat terhadap pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti, dan terjangkau, sehingga dapat menarik minat pelaku usaha dan investor. Sistem pelayanan terpadu satu pintu sudah disosialisasikan dalam bentuk dialog langsung dan tatap muka yang dilaksanakan melalui pertemuan yang diselenggarakan di masing-masing kantor Kecamatan atau melalui media siaran radio langsung (on air), internet dengan alamat webnya http://pmperizinan.jogjakota.go.id, dan penyediaan brosur-brosur atau dengan mengikuti pameran-pameran. Komunikasi dalam implementasi sistem pelayanan terpadu satu pintu menggunakan pendekatan komunikasi secara langsung melalui kegiatan seperti pelayanan informasi penanam modal, forum diskusi maupun menyediakan layanan custumer service di kantor serta layanan melalui telepon bagi masyarakat yang ingin menanyakan berbagai informasi seputar PTSP. Sisi kelemahan sistem pelayanan tersebut bersifat teknis seperti jaringan internet yang terkadang lambat dan tidak dapat diakses serta masih banyak masyarakat yang belum familiar dengan sistem pelayanan tersebut. Keunggulan sistem pelayanan terpadu satu pintu di instansi tersebut diantaranya adalah kemudahan dan kecepatan pelayanan.

Actions (login required)

View Item