MICHAEL YOGA ANES, YOGA (2018) RELASI KUASA DALAM DINAMIKA KEBANGKITAN POLITIK IDENTITAS ETNIS TIONGHOA DI SINGKAWANG. [Experiment]
Text
07521747 MICHAEL YOGA ANES 2.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kekuatan-kekuatan yang berlangsung dan saling berkontestasi dalam dinamika politik identitas Tionghoa dan bagaimana kekuasaan tersebut membentuk Tionghoa sebagai subjek politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutika. Lokasi penelitian ini adalah di kota Singkawang. Kota Singkawang di pilih sebagai lokasi penelitian selain karena populasi etnis Tionghoa yang dominan dan budaya Tionghoa masih begitu kental, Singkawang memiliki sejarah panjang etnis Tionghoa yang juga pernah menjadi wilayah konflik antar etnis di Kalimantan Barat. Subjek penelitian ini adalah etnis Tionghoa. Sedangkan objek penelitian ini adalah organisasi-organisasi Tionghoa, partai politik, yayasan milik Tionghoa. Teknik analisis digunakan dengan menggunakan pendekatan hermenutika yang dipadukan dengan pemikiran Pierre Bourdieu sebagai pisau analisis untuk membongkar praktik-praktik kekuasaan yang beroperasi dalam relasi sosial antar etnik di kota Singkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, berbagai produk kekuasaan di masa lalu telah membentuk habitus etnis Tionghoa saat ini dan persepsi masyarakat non-Tionghoa terhadap masyarakat Tionghoa, termasuk stereotip dan stigma yang muncul, serta sikap anti-Cina yang dibangun dan dilestarikan. Kedua, relasi antar etnis di Singkawang mengandung relasi kuasa antar kelompok etnik, baik pada aspek politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Setiap kelompok etnik berupaya mengerahkan kekuatan dengan mengakumulasi dan mengerahkan berbagai bentuk modal yang dimilikinya untuk mempertahankan atau merebut posisi sosial. Kelompok yang berada di posisi dominan akan mempengaruhi, membentuk persepsi serta pemaknaan masyarakat luas atas eksistensi berdasarkan selera kelompok dominan termasuk akses terhadap sumber-sumber daya politik dan ekonomi. Ketiga, dalam pertarungan pilkada, para aktor (kelompok etnik) mengerahkan segala kekuatan modalnya untuk mempengaruhi, mendapatkan dukungan, serta merebut posisi sosial di dalam masyarakat. Identitas dieksploitasi sebagai alat politik untuk merebut kekuasaan.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 04 Feb 2019 03:36 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 03:36 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/596 |
Actions (login required)
View Item |