Krismas Bagau S.IP, Krismas (2018) IMPLEMENTASI DANA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA BILOGAI UNTUK MENCAPAI KESAJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Tentang Kualitas Percepatan Pembangunan di Desa Bilogai Kabupaten Intan Jaya Dalam Rangka Mencapai Intan Jaya Sejahtera). Masters thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD".

Text repo krismas bagau.pdf Download (1MB)

Abstract

Desa Bilogai adalah desa yang sangat sulit, ternyata menyisakan persoalan pada pembangunan desa. Jelasnya, pembangunan yang difokuskan pada pertumbuhan ekonomi, dalamkenyataan menciptakan kesenjangan antar wilayah yang begitu besar. Kota-kota berkembang maju, sementara desa mengalami berbagai ketimpangan. Kesenjangan itu pun berpengaruh juga pada kesenjangan antar wilayah yakni wilayah Indonesia Barat yang dikenal lebih maju dari pada wilayah Indonesia Timur. Hal ini terjadi karena terbatasnya SDM, Sarana parasaran mendukung bisa mempergaruhi maju dan mundurnya desa. Kepala desa yang belum menamatkan pendidikan dasar. Ini pun bisa menghampat proses pembangunan kesejahteraan. karena keterterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Partisipasi masyarakat yang rendah, sarana parasana yang kurang, wilayah geogerafis yang sulit untuk mengakses perkembangan dan pertumbuhan kesejahteran dan Keterbatasan sumber daya manusia yang mampu mengolah dana desa secara baik dan benar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, imforman adalah mereka yang mengetahui tentang dana desa. Mereka yang saya wawancarai adalah para sarjana, tokoh masyarakat, tokoh prempuan supaya muda mendapat informas tentang desa. Jumlah orang yang peneliti wawancarai adalah 10 orang di desa Bilogai Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan/implementasi percepatan pembangunan desa melalui dana desa untuk mencapai kesejahteraan di Desa Bilogai belum dilaksanakan sesuai dengan harapan masyarakat desa dan kententuan undang-undang karena Sumber daya aparatur desa di Bilogai masih tergolong minim. Minimnya kualitas aparatur desa dilihat dari tingkat pendidikan. Perangkat desa yang umumnya hanya tamat sekolah dasar, mempengaruhi pemahaman akan pelaksanaan undang-undang dan setiap kebijakkan lain yang menyangkut pembangunan desa. Dalam perencanaan program kegiatan pembangunan desa, sosialiasasi penggunaan dana desa juga sangat terbatas. Minimnya pengetahuan ini sangat menghambat masyarakat dalam berpartisipasi, disamping itu, tidak transparan dan akuntabelnya pengelolaan administrasi dan keuangan perangkat desa.Tidak ada visi dan misi pembangunan desa termasuk tidak adanya Daftar Usulan Rencana kegiatan (DURK). Namun dana desa dilaksanakan berdasarkan hasil kesepakatan di lapanga terbuka. pengunaan dan pembagian dana desa di lapanagan terbuka. Menurut masyarakat desa Bilogai dan pada umumnya di desa Kabupaten Intan Jaya terlihat bahwa prsoalan transparansi pegunaan dana desa. Dana desa lebih banyak di manfaatkan untuk kepentingan aparat desa dan hanya di bagi-bagi dari lapangan terbuka dan usulan pekerjaan infrastruktur dasar juga di lapangan terbuka

Actions (login required)

View Item