MATILDA SERFI DESTA, SERFI (2019) PERAN PENYULUHAN KB DINAS PENGENDALIAN PENDUDUDK KELUARGA BERENCANA,PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (DP2KBP3A) DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGAM KAMPUNG KB DI KECAMATAN BORONG,KABUPATEN MANGGARAI TIMUR. [Experiment]

Text MATILDA SERFI DESTA, 15530025_ILMU KOMUNIKASI.pdf Download (33MB)

Abstract

Negara Indonesia salah satu negara dengan penduduk terbanyak kempat di dunia, pemerintah pusat melalui koordinasi dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencanangkan terobosan baru disektor kependudukan dan KB yaitu “Kampung KB” program ini langsung diamanatkan Presiden Joko Widodo. Program Kampung KB hadir untuk memperkuat upaya pencapaian sasaran pembangunan dibidang pertumbuhan penduduk dan KB. Melalui Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Manggarai Timur memiliki tanggung jawab mengendalikan pertumbuhan penduduk, penyuluh KB memiliki peran untuk mensosialisasikan program Kampung KB di wilayah Manggarai Timur. Wilayah Kecamatan Borong menjadi salah satu sasaran pembentukan Kampung KB. Pada umumnya permasalahan yang terjadi yaitu: sumber daya manusia masyarakat yang masih rendah, kurangnya sosialisasi, satu keluarga memiliki lebih dari dua anak, masih banyak desa-desa terpencil. Penelitian bertujuan berupa: 1) Untuk mengetahui peran PKB Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur dalam mensosialisasikan program kampung KB; 2) Untuk mengetahui hambatan PKB Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur dalam mensosialisasikan program Kampung KB. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling pada penelitian dengan menggunakan purposive sampling. Data dianalisis mengunakan analisis induktif. Hasil dari penelitian ini meliputi peran PKB sebagai: 1) Pengelola pelaksana program kampung KB, melakukan pendekatan tokoh, mengolah dan menganalisa potensi wilayah; 2) Penggerak partisipasi masyarakat, melakukan pembinaan ppkbd, dan sub-ppkbd, melakukan advokasi kepada pemerintah desa, dan sektor terkait; 3) Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program kb nasional di desa /kelurahan; 4) Menggalang kemitraan dengan sektor-sektor terkait; 5) Memonitoring dan evaluasi kampung KB. Pada penelitian ini menghasilkan pula faktor penghambat kinerja PKB meliputi: 1) Letak topografi; 2) Masalah keuangan dan pendanaan Kampung KB; 3) Kurangnya komunikasi dengan tokoh masyarakat; 4)Sumber daya manusia PKB yang masih rendah.

Actions (login required)

View Item