Search for collections on STPMD APMD Repository

PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KOTAGEDE (Penelitian Deskriptif Kualitatif Di Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

ERWIN APRIADI, ERWIN (2019) PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KOTAGEDE (Penelitian Deskriptif Kualitatif Di Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta). [Experiment]

[img] Text
SKRIPSI.pdf

Download (1MB)

Abstract

Indonesia yang merdeka pada Tanggal 17 Agustus 1945 memiliki latar belakang sejarah yang sangat panjang, dimulai dari masa prasejarah sampai dengan masa kolonial. Menghasilkan peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan adalah Instansi Pemerintah daerah yang memiliki wewenang untuk mengelola aset berupa kawasan cagar budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Kawasan Cagar Budaya Kotagede selama ini kurang mendapat perhatian. Terjadinya kasus-kasus seperti pendopo yang kondisinya mulai banyak perubahan atau malah dijual,pembangunan yang tidak memperhatikan nilai nilai kearifan lokal yang ada, vandalisme serta pengelolaan yang kurang jelas membuat potensi serta pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kotagede menjadi tidak maksimal. Selain itu permasalahan dalam pelestarian kawasan cagar budaya masih belum terkelola dengan baik. Dan kurangnya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kawasan cagar budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Rumusan masalah pada penelitian ini “ Bagaimana Pelestarian Kawasan Cagar Budaya di Kotagede”. Penelitian ini menggunakan analisis Deskriptif kualitatif, yakni dengan mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana Pelestarian Kawasan Cagar Budaya di Kotagede. Selanjutnya, jenis penelitian ini adalah peneliti lapangan (field research) yang meliputi Observasi, dokumentasi, dan wawancara langsung ke Dinas Kebudayaan, BPKCB ( Badan Pelestarian Kawasan Cagar budaya) dan Masyarakat. Untuk menganalisis data penyusun menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dengan unit dengan informan 10 orang yang terdiri dari: kepala bidang 1 orang, kepala seksi 2 orang, staf dinas 1 orang, BPKCB 2 orang, masyarakat 4 orang. Dari hasil penelitian ini maka dapat diketahui bahwa dalam pelestarian kawasan cagar budaya di Kotagede. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, BPKCB serta Tim Ahli Cagar Budaya. Dalam tahap perlindungan dengan menetapkan Kawasan Cagar Budaya yang di anggap kuno minimal berusia 50 tahun untuk dimasukan dalam daftar warisan cagar budaya, tahap pengembangan Dinas Kebudayaan merekrontruksi kawasan cagar budaya yang modelnya sudah berubah atau termakan usia agar kembali menjadi bangunan seperti semula, dan tahap pemanfaatan kawasan cagar budaya untuk menentukan apakah kawasan cagar budaya tersebut dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat seperti sebagai tepat ilmu pengetahuan dan tempat niaga Dengan persyaratan yang ada sehingga dapat diusulkan dan direkomendasikan kepada pemerintah, dalam tahap perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kawasan cagar budaya demi kepentingan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan kebijakan pemerintah daerah dalam pelestarian kawasan cagar budaya di Kotagede sudah terlaksana, namun ada beberapa hal yang harus dibenahi dan perlu peningkatan, sehingga pelestarian kawasan cagar budaya berjalan dengan baik.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Mr okie fajaruddin
Date Deposited: 22 May 2019 03:35
Last Modified: 22 May 2019 03:35
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/689

Actions (login required)

View Item View Item