Search for collections on STPMD APMD Repository

PEMBERDAYAAN DESA MELALUI BUDIDAYA KAKAO DI KAMPUNG PITU DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL,DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA

DANIEL MITOP, DANIEL (2019) PEMBERDAYAAN DESA MELALUI BUDIDAYA KAKAO DI KAMPUNG PITU DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL,DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA. [Experiment]

[img] Text
SKRIPSI_DANIEL MITOP_NIM.15510040.pdf

Download (1MB)

Abstract

Ringkasan Lahirnya UU No 6 tahun 2014 tentang Desa telah memberikan nafas baru bagi proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus berlandaskan potensi dan masalah yang di hadapi oleh desa. Kabupaten Gunungkidul, menjadi wilayah penghasil biji kakao. Salah satu daerah penghasil kakao yakni Kampung Pitu yang terletak di desa Nglanggeran. Desa Nglanggeran merupakan salah satu desa yang selalu melakukan inovasi dan mampu memanfaatkan potensi lokal menjadi sebuah kekuatan baru untuk membangun perekonomian dan pemberdayaan masyarakat lokal. Kesuksesan ini tidak lepas dari proses identifikasi kebutuhan, permasalahan dan potensi klien. Tetapi petani kakao mengalami beberapa tantangan yang harus di hadapi di lapangan yaitu, pertama, minimnya persediaan bibit kakao. Kedua, terbatasnya persediaan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi serangan hama. Ketiga, terbatasnya mesin pengupas buah kakao. Keempat, banyak petani terjerat dengan tengkulak. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberdayaan masyarakat desa melalui budidaya kakao di Kampung Pitu, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumusan masalah yang diajukan adalah pertama, bagaimana proses pemberdayaan masyarakat desa melalui budidaya kakao. Kedua, apa kendala yang di hadapi dalam proses pemberdayaan masyarakat desa melalui budidaya kakao. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa melalui budidaya kakao. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat menambah referensi khususnya di bidang budidaya kakao dan dapat memberikan masukan kepada petani kakao. Ruang lingkup penelitian ini meliputi: pendampingan dalam proses produksi, pendampingan dalam proses pemeliharaan, pendampingan saat panen, pendampingan pasca panen dan pendampingan saat proses pemasaran hasil produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala desa, ketua gapoktan, tokoh masyarakat, petani kakao dan buruh. Teknik menentukan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan dengan cara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka penulis dapat mengambil lima kesimpulan yaitu pertama, proses pemberdayaan dilakukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan petani. Kedua, proses pendampingan dalam proses pemeliharaan kakao bergantung pada hasil identifikasi masalah saat memasuki fase pertumbuhan. Ketiga, petani dan buruh selalu di tuntut agar bisa memahami tingkat kesulitan memetik buah kakao. Keempat, proses pendampingan pasca panen dilakukan untuk mengawasi proses pemisahan kakao. Kelima, proses pendampingan yang dilakukan belum sesuai harapan. Karena petani menjual kakao ke pihak tengkulak.

Item Type: Experiment
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pembangunan Sosial / Sosiatri
Depositing User: Users 52 not found.
Date Deposited: 24 May 2019 03:52
Last Modified: 24 May 2019 03:52
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/723

Actions (login required)

View Item View Item