Search for collections on STPMD APMD Repository

PENERIMAAN MASYARAKAT KEPADA PENYANDANG CACAT (studi Desa Inklusi Peduli Dengan Kelompok Rentan di Desa Sidorejo,Kecamatan Lendah.Kabupaten Kulon Progo,DIY)

SRI MURWANINGSIH, SRI (2019) PENERIMAAN MASYARAKAT KEPADA PENYANDANG CACAT (studi Desa Inklusi Peduli Dengan Kelompok Rentan di Desa Sidorejo,Kecamatan Lendah.Kabupaten Kulon Progo,DIY). [Experiment]

[img] Text
Skripsi Sri Murwaningsih.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penerimaan merupakan diakuinya dan dianggap ada kehadirannya didalam kelompok sosial atau masyarakat. Terlebih untuk penyandang cacat yang masih kurang diperhatikan oleh semua pihak. Untuk mendapatkan hak dan memenuhi kewajiban adalah hal yang wajar yang harus diterima dan dilakukan seorang individu dimasyarakat. Dengan berinteraksi dan banyak tergabung dikelompok sosial masyarakat, sehingga akan terjalin hubungan saling menghargai dan menghormati satu sama lain dan tidak melihat latar belakang dan fisik. Munculnya “Desa Inklusi” di Desa Sidorejo merupakan label yang diharapkan menjadi riil dengan keadaan sebenarnya, yaitu ramah dan menerima kehadiran penyandang cacat. Desa Inklusi dimualai dari LSM SIGAB yang mempunyai tujuan dengan situasi inklusi yang bisa dirasakan dimayarakat, sehingga muncul “Desa Inklusi”. Untuk merealisasinya SIGAB mempunyai program yang disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yaitu RINDI (Rintisan Desa Inklusi). Metode penelitian yang dugunakan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian yang dipilih yaitu situasi Desa Inklusi dalam penerimaan masyarakat kepada penyandang cacat. Informannya 15 dari penyandang cacat, 3 dari keluarga penyandang cacat, 3 masyarakat. Hasil dari penelitian ini, penyandang cacat Desa Sidorejo sudah bisa bergabung dengan kelompok sosial yang ada dimasyarakat, terlebih didukung penuh oleh keluarga. Penyandang cacat juga menjadi motivasi untuk anggta kelompok atau masyarakat dalam menunjukkan rasa bersyukur dan menghargai waktu. Mayarakat tidak merasa keberatan dengan hadirnya penyandang cacat didalam kelompok sosial mayarakat. Untuk bergabung dalam kelompok sosial penyandang cacat juga mempersiapkan mental dan dirinya dengan banyak cara, salah satunya berkenalan dan mendekati anggota kelompok sosial. masyarakat melihat penyandang cacat untuk menyesuaikann diri dengan mudah dan hambel, tetapi sebenarnya ada penyandang cacat yang sangat cepat untuk berinteraksi didalam kelompok tetapi juga ada yang sangat lama dan lambat dalam menyesaikan diri didalam kelompok. Meskipun demikinan masyarakat sering mengajak penyadang cacat disetiap kegitan dimasyarakat salah satunya kerja bakti, penyandang cacat akan diberikan pekerjaan yang ringan yang mampu dikerjakan penyandang cacat. Respon dari masyarakat kepada penyandang cacat baik, meskipun masih ada yang secara kasat mata bersikap baik tetapi masih berpikir negatif. Karena pemikiran seseorang tidak bisa dipaksakan untuk harus selalu berpikir positif. Desa memberikan peluang dan juga fasilitas umum yang bisa digunakan penyandang cacat ketika berada di Balai Desa. Harapannya dapat membantu mobilitas penyandang cacat ketika berada di Balai Desa. Ada beberapa keterampilan yang dilakukan penyandang cacat seperti fermentasi pakan ternak, membuat olahan makanan, penyuluha kesehata. Harapannya penyandang cacat bisa mandiri terlebih untuk dirinya sendiri.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pembangunan Sosial / Sosiatri
Depositing User: Users 52 not found.
Date Deposited: 24 May 2019 03:48
Last Modified: 24 May 2019 03:48
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/726

Actions (login required)

View Item View Item