JEMI UMBU PADA, BOLI YORA MAHEMBA (2019) KADERISASI PARTAI POLITIK NASIONAL DEMOKRAT NASDEM DALAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PARTAI. [Experiment]
Text
JEMI UMBU PADA BOLI YORA MAHEMBA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Partai NasDem sebagai partai baru yang hadir didalam perpolitikan Indonesia pada tahun 2011, Dan secara resmi lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Hukum dan HAM, yang berarti Partai Nasional Demokrat berhak ikut dalam Pemilu 2014. Gerakan Perubahan adalah salah satu tagline dari partai ini, Partai Nasdem baru 8 (delapan Tahun). Bahkan dalam perjalanannya sudah diterpa beberapa persoala . Persoalan terkait dengan fenomena rekruitmen calon anggota legislatif yang dilakukan secara instan dikalangan publik figure atau artis yang memiliki popularitas guna menaikan suara partai tanpa melalui tahapan dalam proses kaderisasi. Tercatat ada 54 caleg artis di pemilu tahun 2019, Partai Nasdem menyumbang paling banyak yaitu 26 pablik figure dari kalangan artis diantaranya Lucky Hakim, Diana Sastra, Krisna Mukti, Wanda Hamidah, dan Nafa Urbach. Problemmatik yang menjadi persoaalan adalah belum adanya sistem kaderisasi di hampir semua partai politik di negeri ini. Meskipun semua parpol menempatkan kaderisasi sebagai salah satu tugas penting partai bagi para anggotanya, sebagian besar parpol dapat dikatakan belum memiliki sistem kaderisasi yang baku, terukur, dan berjenjang. Setiap parpol bahkan memiliki unit khusus dalam struktur organisasi yang mengurusi bidang kaderisasi, namun pada umumnya tidak berjalan, baik karena ketiadaan konsep dan atau sistem mengenai hal itu serta ketiadaan kepemimpinan visioner partai yang memprioritaskan kaderisasi, maupun lantaran terbatasnya sumber dana parpol. Kerangka teoritsis yang digunakan adalah partai politik, kaderisasi dan pelembagaan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kualitatif bersifat deskriptif dengan mengambil informan yaitu beberapa pengurus DPD Partai Nasdem Kota Yogyakarta, DPW DIY dan kader partai. Pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kaderisasi oleh Partai Nasdem DPD Kota Yogyakarta belum dilaksanakan dengan baik dikarnakan beberapa faktor diantaranya peneliti menemukan bahwa kaderisasi partai NasDem DPD Kota Yogyakarta melalui seminar, diskusi dilakukan secara kondisional apabila terdapat beberapa isu-isu lokal yang terjadi seperti yang pernah dilakukan difasilitasi DPD Kota Yogyakarta dengan mengangkat Thema “Mengedepankan Politik Santun Dalam Rangka Merawat Indonesia Bermartabat”. Artinya bahwa kaderisasi yang dilakukan partai pada tinggkatan DPD Kota Yogyakarta tidak dilakukan secara terstruktur, sistematis dan metodik sehingga terprogram, persoalan lain juga yang ditemukan tidak tersedianya kurikulum kaderisasi secara berjenjang dan persiapan materi-materi yang akan disajikan pada karisasi tingkat DPD. Sehingga hasil akhir dari proses kaderisasi partai politik adalah tersedianya kader partai politik untuk mengisi jabatan-jabatan publik. Pada konteks tersebut, kaderisasi partai politik bukanlah mekanisme yang berdiri sendiri. Banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana partai politik harus mengolah kaderisasi internal mereka. Sistem pemilu, sistem kepartaian, dan tipe atau model politik mempengaruhi partai politik dalam melakukan proses kaderisasi dan melakukan rekrutmen pejabat-pejabat publik.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Additional Information: | 11520225 |
Subjects: | J Political Science > JF Political institutions (General) |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 23 Jan 2020 02:08 |
Last Modified: | 23 Jan 2020 02:08 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/902 |
Actions (login required)
View Item |