Riko, Markus Soplanit (2019) PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (Suatu Pnilitian Di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yokayakarta). [Experiment]
Text
RIKO MARKUS SOPLANIT.pdf Download (1MB) |
Abstract
Dalam menjalankan kehidupan, manusia tidak pernah terlepas dari hal- hal yang berhubungan dengan tempat dimana dia tinggal dalam kehidupannya sehari-hari. Bagi manusia kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar, di samping kebutuhan akan sandang dan pangan. Tempat tinggal memang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena tempat tinggal yang tidak layak, manusia tidak dapat hidup dengan layak pula. Manusia tidak cukup dengan terpenuhinya kebutuhan akan sandang dan pangan, juga meskipun kenyataannya terdapat peringkat pemenuhan akan kebutuhan itu dari kebutuhan yang minimum hingga kebutuhan yang tidak terbatas. Rumah memiliki fungsi yang sangant besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan soisal. Untuk menujang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat berlindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara social dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi media bagi pelaksanaan bimbingan serta pendidikan keluarga. Perumahan merupakan pencerminan dan penjelasan secara mendetail tentang diri pribadi manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok dalam kebersamaan di dalam mayarakat. Dengan demikian perumahann mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, dan merupakann kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Jadi jika ditinjau dari proses bermukim, rumah merupakan sarana untuk berlindung dari alam, memberi ketentraman hidup dan pusat kegiatan social, ekonomi dan budaya. Dirumah dan di lingkunganlah dibentuk kepribadian manusia, maka dari itu di perlukan perumahan yang aman, nyaman, dan tentram sehingga mempunyai manfaat bagi manusia dapat melaksanakan ativitas individu, kehidupan keluarga maupun mayarakat. Kebutuhan tersebut merupakan landasan utama di mana menjadi suatu kebutuhan manusia dan menjadi suatu kebutuhan social yang akan dapat menjalankan kehidupan bermasyarakat antar manusia satu dengan manusia lainnya, sehingga adanya timbul interaksi yang dijalankan dalam berkehidupan sehari-hari. Masih banyak sebagian masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kehidupannya, sehingga masyarakat tersebut dapat di golongkan sebagai masyarakat misikin. Masyarakat kurang mampu itu merupakan suatu kondisi dimana fisik masyarakat tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana. Kemisikinan dapat didasarkan pada suatu standar tertentu yaitu dengan membandingkan tingkat pendapatan perekonomian masyarakat, karena kondisi sosial ekonomi maupun tingkat pengangguran sangat tinggi sehingga jumlah masyarakat yang berpenghasilan rendah dan kurang mendukung, sehingga dapat mengetahui bahwa sampai saat ini masih cukup besar masyarakat yang kurang mampu sehingga, menyebabkan banyak tempat tinggal warga yang masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Item Type: | Experiment |
---|---|
Additional Information: | 14510022 |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pembangunan Sosial / Sosiatri |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 03:19 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 03:19 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/954 |
Actions (login required)
View Item |