Yehuda, Glamop (2019) Peran Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat (Studi Di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta). [Experiment]
Text
YEHUDA GLAMOP.pdf Download (716kB) |
Abstract
Undang-Undang Dasar 1945 dan cita-cita pembangunan nasional Indonesia adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.Cita-cita itu diturunkan melalui UU No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dimana secara harafiah kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan warga negara agar hidup layak dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Jaminan sosial dalam bidang kesehatan berbentuk Kartu Indonesia Sehat merupakan suatu bentuk perhatian negara agar seluruh warga indonesia bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan yang disediakan oleh negara. BPJS mengemukakan bahwa untuk Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri jumlah peserta hingga 31 Juli 2017 telah mencapai 2.918.276 jiwa. Untuk kabupaten Gunung Kidul peserta program KIS sebanyak 1.727.789 jiwa. Hambatan dalam pelaksanaan program KIS adalah pertama, belum seluruh warga melakukan perekaman E-KTP. Kedua, warga belum memiliki kesadaran untuk melapor ke perangkat desa apabila ada perubahan data. Ketiga, program KIS belum sepenuhnya tepat sasaran. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang peran pemerintah desa dalam pelaksanaan program KIS Di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumusan masalah yang diajukan adalah pertama, bagaimana peran pemerintah desa dalam pelaksanaan program KIS. Kedua, apa kendala yang di hadapi oleh pemerintah desa dalam pelaksanaan program KIS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran serta kendala yang di hadapi oleh pemerintah desa Dadapayu dalam pelaksanaan program KIS. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan teori tentang peran pemerintah desa dalam mensukseskan program KIS serta dapat memberikan masukan kepada pemerintah desa Dadapayu. Ruang lingkup penelitian ini meliputi pertama, sosialisasi program KIS. Kedua, menfasilitasi warga untuk mendapatkan akses kesehatan. Ketiga, kesuksesan pemerintah desa dalam melaksanakan program KIS. Keempat, kendala dalam pelaksanaan program KIS. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala desa Dadapayu, perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga. Teknik menentukan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan dengan cara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka penulis dapat mengambil empat kesimpulan yaitu pertama, proses sosialisasi program KIS dilaksanakan secara berjenjang dan diharapkan bisa membuat para stakeholder paham substansi dari program tersebut. Kedua, proses fasilitasi yang dilakukan oleh pemerintah desa di lakukan dengan cara jemput bola kepada warga yang ingin ambil bagian dalam program KIS. Ketiga, program KIS bisa berjalan dengan baik dikarenakan adanya keterlibatan empat aktor yang bergerak di masyarakat. Keempat, program Jaring Pengaman Sosial yang berbentuk KIS sangat rawan disalahgunakan.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Additional Information: | 15510041 |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pembangunan Sosial / Sosiatri |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 03:12 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 03:12 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/959 |
Actions (login required)
View Item |