Search for collections on STPMD APMD Repository

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Pasar Tradisional(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Dinas Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Yogyakarta)

Emanuel Georgius, Wogan (2016) Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Pasar Tradisional(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Dinas Pengelolaan Pasar dalam Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Yogyakarta). [Experiment]

[img]
Preview
Text
462-IP-V-2016-EMANUEL GERGORIUS WOGAN-11520095_B.pdf

Download (919kB) | Preview

Abstract

Untuk mengemban tugas dan wewenang yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan pasar tradisional, pemerintah daerah Yogyakarta memberikan mandat kepada DINLOPAS (Dinas Pengelolaan Pasar). DINLOPAS berperan sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Daerah untuk melestarikan pasar tradisional dari cengkaraman pasar bebas. Di erah modern,eksistensi pasar tradisional semakin tergerus oleh cengkraman perdagangan bebas yang jika tidak dilindungi keberadaanya maka akan “punah”. Atas dasar itulah penulis mengambil judul skripsi “strategi pemerintah daerah dalam pengelolaan pasar tradisional” (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Dinas Pengelolaan Pasar Dalam Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Yogyakarta). Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Strategi Dinas Pengolahan Pasar dalampengelolaan pasar tradisional kota Yogyakarta?” Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk melihat strategis Dinas Pengelolaahan Pasar dalam pengelolahan pasar tradisional kota Yogyakarta. Strategi pengelolaan dan pengembangan pasar tradisional kota Yogyakarta dapat dilihat dari pemasaran, Komunikasi, Koordinasi, Konsolidasi dan Pengelolaan konflik. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berusaha mengumpulkan, mengorganisir, dan menyajikan, dan menginterpretasikan data-data yang dibutuhkan agar dapat ditarik kesimpulan yang objektif sesuai fakta-fakta yang ditemukan dilapangan. Hasil penelitian ini di bagi dalam lima runag lingkup yang disimpulkan, pertama terkait marketing yaitu Marketing (pemasaran) yang di lakukan DINLOPAS untuk mengembangkan pasar terdapat enam (6) strategi pemasaran, yaitu: promosi pasar, warta pasar, blusukan pasar, gebyar pasar berhadia, profil pasar dan pemasaran lewat media elektronik. Dari kegiatan yang dilakukan oleh DINLOPAS sudah memberikan sumbangsi yang baik untuk mempertahankan eksistensi pasar tadisional kota Yogyakarta. Kedua adalah Komunikasi dalam rangka pengembangan pasar tradisional yang dilakukan ke dalam dua bagian; komunikasi secara horizontal dan vertikal. Komunikasi vertikal adalah hubungan antara pemerintah dalam hal ini DINLOPAS pada tataran struktural organisasi maupun dengan pedagang baik perorangan maupun paguyuban. Sedangkan Komunikasi horizontal adalah hubungan antara DINLOPAS dalam struktural organisasi maupun pedagang pasar tradisional. Hal ini dibuktikan dengan adanya Forum Silaturohmi Paguyuban Pedagang. Ketiga adalah koordinasi yang dilakukan untuk mengembangkan pasar tradisional dengan membangun relasi dengan dinas lain seperti Pemerintah Kota Yogyakarta, DISPERINDAG (Dinas Perindustrian Perdagangan), BKPP (badan ketahanan pangan dan penyuluhan) dan (Dinas Kebersihan dan Pertamanan). Hal-hal tersebut antara lain berkaitan dengan stok/persediaan barang dagangan (commerce), harga(price) dan kelayakan barang dagangan (advisability) berkoordinasi dengan DISPERINDAG, hingga pada pengelolaan sampah (management of rubbish) berhubungan dengan Dinas kebersihan dan Pertmanan Kota Yogyakrta. Ketempat adalah Konsolidasi yang dilakukan adalah dalam bentuk sosialisai. Para pedagang diberi motivasi dan pelatihan ataupun pembinaan di balai Dinas untuk terus berjualan yang didukung proses promosi pasar oleh DINLOPAS. Kelima adalah Konflik yang terjadi sebagaimana paparan informan sebagian besar adalah antara pedagang terkait stand (tempat menjual) yang terbilang melebihi porsi ketentuan. Adapun pengelolaan konflik secara dini dalam rangka keamanan aktivitas pasar yaitu Short Message Service (SMS) atau pun menghubungi via telfon ke petugas DINLOPAS. Adapun sarana lain untuk pengaduan konflik seperti ASIK, yang merupakan sarana komplain sebagai bentuk ketidakpuasan atau kenyamanan dalam aktivitas pasar.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HF Commerce
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Users 11 not found.
Date Deposited: 05 Mar 2018 07:02
Last Modified: 05 Mar 2018 07:02
URI: http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/243

Actions (login required)

View Item View Item