Leslie Retno Angeningsih, Rr. M.Sc., Ph.D (2014) Foreign Animation Films and the Rising of Anti-Multiculturalism among Parents. Jurnal Komunitas, 6 (2). pp. 303-311. ISSN 2086-5465
Text
Foreign Animation.pdf Download (482kB) |
Abstract
Sebagai dampak globalisasi, film animasi asing seperti Shin Chan dari Jepang, Krishna dari India, Upin Ipin - dari Malaysia, Batman dan banyak lainnya dari Amerika Serikat sangat populer di Indonesia. Film-film seharusnya mewakili budaya masing-masing negara, sehingga orang dapat belajar multikulturalisme. Namun, film-film ini dapat pula berakibat sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana film animasi dari luar bisa berpengaruh pada peningkatan anti-multikulturalisme pada orang tua di Indonesia. Survey dilakukan pada orang tua yang memiliki anak TK atau SD di Yogyakarta. Hasil menunjukkan bahwa anak-anak lebih memilih untuk menonton film animasi asing dibandingkan dengan film dalam negeri. Mereka lebih cenderung untuk meniru bintang animasi favorit mereka dengan berperilaku keras, berbicara kasar, dan tidak hormat kepada orang tua. Akibatnya, orang tua cenderung menyalahkan anak-anak mereka perilaku yang berubah pada budaya asing sebagai buruk dan tidak sopan dibandingkan dengan budaya mereka sendiri. Alih-alih mendorong pemahaman yang lebih baik tentang multikulturalisme, film animasi asing telah meningkatkan anti-multikulturalisme di kalangan orang tua. Keywords: culture; socialization; ethnocentrism; anti-multiculturalism
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 03 Dec 2020 06:31 |
Last Modified: | 03 Dec 2020 06:31 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1373 |
Actions (login required)
View Item |