Emanuel, Yoseph Ike Sili L.R (2021) SINERGITAS STAKEHOLDERS DALAM KEBIJAKAN PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN FLORES TIMUR,PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. [Experiment]
Text
EMANUEL YOSEPH IKE SILI.L.R_19610002.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kasus stunting menjadi momok yang cukup meresahkan di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah kasus stunting cukup tinggi ini dipengaruhi oleh minimnya pola makan bergizi dan minimnya pandangan pola hidup yang sehat. Sekitar 26% bayi dan balita mengalami stunting. Dari total 250 desa/kelurahan di Flores Timur, sebanyak 36 desa masuk kategori zona merah yang rawan stunting. Terkait dengan penanganan dan pencegahan stunting, praktik governance dapat ditunjukkan dengan adanya sebuah kebijakan yang secara fokus menangani dan mencegah stunting yang dibuat oleh pemerintah, di mana dalam kebijakan tersebut terdapat berbagai aktor- aktor yang merupakan unsur governance. Governance mengandaikan adanya penyelenggaraan kebijakan publik yang tidak hanya berpusat pada pemerintah sebagai satu-satunya aktor pelaksana, namun terdapat relasi kekuasaan dengan masyarakat maupun swasta yang turut andil dalam pengelolaan urusan publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sinergitas Stakeholders dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta kendala-kendala dalam pelaksanaan kebijakan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Flores Timur. Metode yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Sinergitas Stakeholders dalam Kebijakan Penanganan dan Pencegahan Stunting Di Kabupaten Flores Timur. Informan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang. Praktik governanace melalui sinergitas antara pemerintah Kabupaten Flores Timur dan FORANZI serta YPPS selaku sektor swasta dalam proses perencanaan kebijakan penanganan dan pencegahan stunting ditandai dengan adanya beberapa kegiatan penting, yaitu analisa situasi, penyusunan rencana kegiatan serta rembug stunting. Pencapaian positif dari pelaksanaan kebijakan pencegahan dan penanganan stunting tidak terlepas dari adanaya sebuah inovasi gerobak cinta yang berhasil menekan dan menurunkan stunting dari angka 85,71% menjadi 57,03%, serta adanya dukungan dana dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan ini, seperti keterbatasan SDM, sikap, serta pembiayaan pelaksanaan kebijakan tersebut di tingkat kelurahan. Adanya praktik governance yang ditunjukan melalui sinergitas stakeholders memberikan ruang untuk sektor swasta untuk bisa melalukan monitoring dan evaluasi terkait berbagai kendala tersebut agar dapat segera dicari jalan keluarnya.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Additional Information: | 19610002 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 16 Apr 2021 03:18 |
Last Modified: | 16 Apr 2021 03:18 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1511 |
Actions (login required)
View Item |