ADERIANTO, UMBU SIWA SAMANI (2021) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA PULESARI DI KALURAHAN WONOKERTO KAPANEWON TURI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Masters thesis, SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD "APMD".
Text
ADERIANTO UMBU SIWA SAMANI_19610013.pdf - Published Version Download (2MB) |
Abstract
Desa Wisata Pulesari menyajikan berbagai macam potensi wisata. Peristiwa erupsi Merapi pada tahun 2010 menyebabkan kerugian di sektor wisata. Untuk itu program pemberdayaan masyarakat melalui Desa Wisata diharapkan mampu menjawab persolan yaitu : pesimisme masyarakat, kurangnya modal dan kurangnya pendampingan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tahapan yang terjadi dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pulesari di Kalurahan Wonokerto Kapanewon Turi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dan kendala – kendala yang dihadapi. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pulesari di Kalurahan Wonokerto Kapanewon Turi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pemilihan subjek penelitian adalah teknik purposive dengan 17 informan. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah tahapan pemberdayaan masyarakat yaitu : tahap penyadaran, melalui berbagai sosialisasi, penyuluhan ataupun berbagai diskusi. Sosialisasi secara kontinyu dari tingkat RT sampai dukuh, lewat perkumpulan bapak – bapak, pertemuan ibu PKK, atau kegiatan keagamaan. Sosialisasi dilakukan oleh Tokoh masyarakat, Trainer dan juga dari pegawai Dinas Pariwisata dan Pemerintah Desa belum terlibat dalam proses ini. Pada tahap pengkapasitasan lewat pelatihan, workshop, diskusi bahkan pendampingan. Pelatihan yang telah dilakukan: pelatihan pengelolaan kepariwisataan, pelatihan manajemen organisasi, pelatihan pengolahan produk salak, pelatihan pengolahan makanan lokal dan pelatihan masakan kuliner, pelatihan pemandu dan training outbond serta pelatihan pengelolaan homestay. Pada tahap pendayaan, kewenangan diberikan untuk membentuk kepengurusan serta mengelola aset – aset mereka sendiri terkait Desa Wisata. Kewenangan yang diberikan berupa tugas pengelolaan yang meliputi : inovasi pengolahan salak, pengelolaan homestay, kelompok kuliner Dasawisma, wisata tracking sungai dan outbond serta among tamu. Kendala tahap penyadaran ialah perasaan ragu dan pesimis dari masyarakat, belum adanya modal selain itu juga banyaknya Desa Wisata sebagai saingan serta tidak adanya pendampingan yang intens dari pihak Pemerintah Desa dan instansi terkait. Kendala pada tahap pengkapasitasan adalah kesulitan menyusun visi, susahnya membangun tanggung jawab masyarakat, terkendala dengan rutinitas kerja, pelatihan yang monoton dan pemuda yang gengsi minder dan takut berbicara di depan umum. Pada tahap pendayaan kendalanya adalah daya tampung homestay yang kurang, permintaan tamu yang mendadak, pengunjung yang tidak mengikuti jadwal, beberapa ruas jalan menuju berlubang, petunjuk arah yang masih kurang, penerangan juga masih kurang, investor yang ingin mengambil alih lahan dan regenerasi pemuda yang kurang.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 19610013 |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Magister > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 02 Nov 2021 06:42 |
Last Modified: | 02 Nov 2021 06:46 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/1626 |
Actions (login required)
View Item |