PAULINA, THERESIA NONA LENGARY (2021) PENEGAKAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK. Masters thesis, SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD "APMD".

Text PAULINA THERESIA NONA LENGARY_19610068.pdf Download (4MB)

Abstract

Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang KTR didalam peraturan ini ada tempat-tempat yang di tentukan sebagai KTR antara lain: fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar- mengajar tempat anak bermain, tempat ibadah, ankutan umum, tempat kerja dan tempat umum serta tempat lain yang ditetapkan.Karena kebiasaan merokok sudah meluas di hampir seluruh kelompok masyarakat terutama dikalangan anak dan remaja hal ini memberikan makna bahwa masalah rokok menjadi semakin serius, menginat merokok beresiko menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi baik pada perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya yang tidak merokok (perokok (pasif). Dengan adanya keijakan tersebut sudah banyak tempat-tempat yang menerapkan KTR yaitu sudah terdapat : 35 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 45 Kelurahan, 14 Kecamatan dan 230 RW yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Kawasan bebas Asap Rokok, dan juga Kawasan Malioboro yang telah ditetapkan sebagai KTR dalam Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 261 Tahun 2020. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya asap rokok untuk lingkungan sekitar, dan juga ada indikasi lemahnya penegakan sanksi pidana dan denda kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp. 7.500.000 seperti yang ditentukan didalam perda KTR. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penegakan KTR dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalan pelaksanaan penegakan KTR, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif dan didukung oleh teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan atau narasumber berjumlah 13 orang yang dipilih secara purposive, dan teknin analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini,diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan KTR pemerintah Kota Yogyakarta (Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja) telah melakukan beberapa kegiatan untuk menyampaikan peraturan KTR kepada masyarakat, dengan cara: pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan pihak kepolisian dan (Muhammaditah Tobacco Control Center) MTCC melakukan sosialisasi KTR pada tempat-tempat yang telah ditetapkan didalam perda, membuat podcast terkait KTR, melakukan workshop kepada pemilik kafe, pemilik hotel, dan juga wartawan, pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan rapat koordinasi bersamadiskusi sapa tokok rumah bebas asap rokok (tokoh pengerak KTR), selain itu pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan monitoring dan evaluasi pada tempat-tempat yang menerapkan KTR untuk mengetahui sejauh mana KTR ini dijalankan. Meskipun pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerapkan KTR dan sosialisasi namun ada juga faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pemerintah Kota Yogyakarta, yaitu kurangnya anggota satgas di kawasan tanpa rokok sehingga kurangnya pengawasan pemerintah yang meberikan sanksi dan efek jera kepada pelanggar, maka masih banyak masyrakat yang kurang patuh dengan perda tersebut.

Actions (login required)

View Item