Sinar, Susana (2022) Pengelolaan Common Pool Resources : Mencari Titik Temu Antara Modal Sosial dan Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Bambing Opak Asri. Sarjana thesis, SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD "APMD".

Preview

Text SUSANA SINAR 18520158.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa merupakan tonggak awal bagi desa sebagai negara kecil untuk berkreasi bagi kepentingan bersama. Dalam Undang-undang Desa ditegaskan bahwa penting untuk melakukan pengembangan sumber daya bersama (common pool resources) guna kesejahteraan bersama. Dalam mengembangkan sumber daya bersama (common pool resources), desa diberikan kewenangan sehingga memiliki otoritas (kewenangan) dan akuntabilitas mengatur dan mengurus barang-barang publik untuk pelayanan kepada kepentingan masyarakat setempat. Bambing Opak Asri yang merupakan sumber daya bersama (common pool resources) Kalurahan Canden harus bermanfaat bagi seluruh masyarakat bersama bukan dikelola secara ekslusif oleh komunitas masyarakat yang dapat menimbulkan common dilema dalam pengelolaannya. Pemerintah Desa yang merupakan pihak yang memperoleh mandat dari masyarakat dapat mengambil bagian dalam menerbitkan kebijakan yang dapat mengatur pengelolaan Bambing Opak Asri sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan bersama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 11 orang terdiri dari masyarakat komunitas pengelola Bambing Opak Asri, Pemerintah Desa, Masyarakat umum, dan BPD. Objek penelitian yakni Bambing Opak Asri sebagai sumber daya bersama (common pool resources) Kalurahan Canden. Data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data sekunder dikumpulkan melalui buku, jurnal, dokumen, media online dan foto. Hasil penelitian menjelaskan pengelolaan Bambing Opak Asri dikelola secara eksklusif oleh komunitas masyarakat Padukahan Canden RT 05 dan 06. Sedangkan akses masyarakat umum dibatasi. Hal ini mengakibatkan Bambing Opak Asri menjadi common dilema. Dalam pengelolaan Bambing Opak Asri terjadi penguasaan dan pembatasan akses masyarakat. Hak masyarakat untuk mengelola dan memperoleh manfaat dari Bambing Opak Asri dibatasi. Dilain sisi masyarakat merasa canggung, malu dan takut untuk memperjuangkan hak mereka atas Bambing Opak Asri. Hal ini dipengaruhi oleh pengelolaan Bambing Opak Asri yang dilandasi ikatan sosial (social bonding) oleh komunitas pengelola. Dalam kondisi ini, Pemerintah Desa absen terhadap pengelolaan Bambing Opak Asri baik dari aspek kebijakan, kekuasaan, dan kewenangan. Pemerintah Desa hanya fokus pada pembangunan fisik.

Actions (login required)

View Item