AMELIA MUFTI, SRI (2024) RELASI PEMERINTAH KALURAHAN DAN KELOMPOK SADAR WISATA DALAM PENGELOLAAN COMMON POOL RESOURCES EMBUNG NGLANGGERAN. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD "APMD".
|
Text
SRI AMELIA MUFTI _fix.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
INTISARI Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menempatkan Pemerintah Kalurahan sebagai representasi mandat warga desa. Dalam Undangundang desa, Pemerintah Kalurahan berhak untuk mengatur dan mengurus kewenangan desa dan mendistribusikan kesejahteraan termasuk mengelola sumber daya milik bersama (common pool resources/CPR). Embung Nglanggeran merupakan contoh CPR di Desa Wisata Ngglanggeran. Embung ini digunakan untuk irigasi perkebunan durian dan kelengkeng yang ada di sekitar embung. Namun, pemanfaatan Embung Nglanggeran hanya diprivatisasi oleh sekelompok orang/komunitas, yaitu Pokdarwis dan Kelompok Tani Kebun Buah Nglanggeran. Apabila mengacu pada hakikatnya, pemanfaatan Embung Nglanggeran seharusnya digunakan sebagai sumber air irigasi bersama yang tujuannya adalah untuk kepentingan seluruh warga dan bukan kepentingan kelompok tertentu. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui relasi Pemerintah Kalurahan dan Kelompok Sadar Wisata di dalam Pengelolaan Embung Nglanggeran dan mengetahui model pengelolaan Embung serta dampaknya bagi kemakmuran warga. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 9 orang terdiri dari Pemerintah Kalurahan, Pokdarwis, masyarakat, Kelompok Tani Kebun Buah, dan pelaku usaha di Embung Nglanggeran. Objek pada penelitian ini adalah Relasi Pemerintah Kalurahan dan Pokdarwis dalam pengelolaan Embung Nglanggeran. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara induktif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui pertama, model relasi antara Pemerintah Kalurahan dengan Pokdarwis termasuk ke dalam model relasi dominasi oleh Pokdarwis. Masih lemahnya fungsi dan peran Pemerintah Kalurahan di dalam pengelolan embung sebagai regulator, distribusi dan proteksi serta pengawas pengelolaan embung memperlihatkan semakin kuatnya Pokdarwis sebagai kelompok pengelola embung. Hal ini karena tidak adanya kebijakan pengelolaan embung yang seharusnya diatur oleh Pemerintah Kalurahan. Temuan penelitian menemukan bahwa terdapat pihak supradesa yang mempengaruhi relasi menjadi tidak ideal. Kedua, model pengelolaan embung yang digunakan merupakan model Elionor Ostrom, dimana pengelolaan CPR dilakukan oleh komunitas lokal/masyarakat pengguna yaitu Pokdarwis dan Kelompok Tani Kebun Buah Nglanggeran. Namun pada kenyataan di lapangan, komunitas tersebut malah mendominasi CPR. Aturan penggunaan air embung pun dibuat dalam kesepakatan para kelompok tani yang juga anggota Pokdarwis. Meskipun dalam pengelolaannya dihadapi dengan berbagai tantangan, pengelolaan Embung Nglanggeran sudah dapat memberikan dampak positif terhadap kemakmuran warga lokal dilihat dari aspek hidup dimana peningkatan kualitas hidup terjadi, aspek kehidupan dimana budaya kegotongroyongan dijunjung, dan aspek penghidupan dimana banyaknya lapangan kerja memberikan peningkatan perekonomian warga di Nglanggeran. Kata Kunci: Pemerintah Kalurahan, Pokdarwis, dan Common Pool Resource
Item Type: | Skripsi dan Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | NIM20520009 |
Subjects: | A General Works > AI Indexes (General) L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr Rendi Yogi |
Date Deposited: | 17 Apr 2024 03:14 |
Last Modified: | 17 Apr 2024 03:14 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/3151 |
Actions (login required)
View Item |