DICKI RUB, YULI HARTMANTO (2018) PERILAKU KOMUNIKASI INTERPERSONAL POLISI DALAM MEMBINA TAHANAN DI POLRES MAGETAN. [Experiment]
|
Text
DICKI RUBI YULI HARTMANTO_B.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Komunikasi sangat penting dalam mempelajari dan merubah pendapat, sikap, dan perilaku orang lain, salah satu bagian dari komunikasi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih yang kemudian akan bertukar informasi dan bertukar peran dalam satu episode komunikasi.Polisi harus memahami pola komunikasi yang dibutuhkan secara efektif diterapkan pada saat membina tahanan, karena komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan antar pribadi yang baik. Kegagalan dalam berkomunikasi terjadi apabila isi pesan dipahami . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku komunikasi interpersonal polisi dal am proses pembinaan tahanan dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat polisi dalam melakukan pembinaan Tahanan di Polres Magetan. Penelitian menggunakan penfekatan deskriptif kualitatif dengan menganalisa serta menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian. Data diperoleh melalui metode observasi, dokumentasi di bagian Sattahti Polres Magetan. Sattahti yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang selanjutnya disingkat Sattahti, yang bertugas menyelenggarakan pelayanan perawatan dan kesehatan tahanan, termasuk pembinaan jasmani dan rohani, serta menerima, menyimpan dan memelihara barang bukti, yang didukung dengan penyelenggaraan administrasi umum yang terkait sesuai bidang tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku komunikasi interpersonal antara Polisi dan warga tahanan di Polres Magetan diperoleh bahwa perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Polisi terhadap warga tahanan dalam proses pembinaan lebih sering menggunakan komunikasi verbal dibandingkan nonverbal. Sedangkan perilaku komunikasi yang ditunjukkan oleh warga tahanan lebih kepada komunikasi nonverbal. Penggunaan pesan verbal oleh Polisi tidak sepenuhnya dapat menjadikan warga tahanan memberikan informasi mengenai dirinya dengan menceritakan secara langsung. Namun perilaku nonverbal yang ditujukkan dapat memberikan kemudahan bagi Polisi dalam menilai sikap warga tahanan. Faktor yang mendukung proses pembinaan selain dari Polisi adalah keluarga dan orang terdekat warga tahanan itu sendiri. Sedangkan faktor penghambat dari pembinaan itu sendiri adalah terbatasnya jumlah Polisi dan waktu pengawasan yang tidak sampai dengan 24 jam. Selain itu terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia oleh pihak Polres bagi pembinaan warga tahanan. Dengan tidak adanya ruang khusus untuk masa oriesntasi atau ruang adaptasi bagi tahanan yang baru masuk menjadikan kurang efektifnya pembinaan yang terjadi di Polres Magetan. Kata Kunci: Perilaku, Komunikasi, Interpersonal, Polisi, Tahanan
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Users 11 not found. |
Date Deposited: | 30 May 2018 02:01 |
Last Modified: | 30 May 2018 02:01 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/387 |
Actions (login required)
View Item |