AKHMAD OLA BALI, AKHMAD (2018) PERAN PEREMPUAN DALAM BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DI DESA LEWOPULO, KECAMATAN WITIHAMA, KABUPATEN FLORES TIMUR, PROVINSI NTT. [Experiment]
Text
AKHMAD OLA BALI-11520018.pdf Download (3MB) |
Abstract
Sejak disahkannya UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa membawa semangat baru bagi proses demokratisasi di level Desa. Demokrasi ditandai dengan keterlibatan semua unsur warga (partisipasi) dalam setiap pengambilan keputusan publik, termasuk perempuan. Secara khusus partisipasi warga diatur dalam pasal 54 UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dimana semua unsur warga menjadi bagian dari musyawarah tertinggi Desa dalam pengambilan keputusan strategis yang diselenggarakan oleh Badan Pemusyawaratan Desa (BPD). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga perwakilan Desa yang berfungsi untuk (1) membahas dan menyepakati rancangan peraturan Desa; (2) menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; serta (3) melakukan pengawasan kinerja pemerintah Desa. Berkaitan dengan Peran Perempuan dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bahwa di Desa Lewopulo peran anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari perwakilan perempuan belum dirasakan, hal ini yang menjadi masalah yang sangat serius. Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, peran perempuan dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sangat dibutuhkan dalam hal menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, pengambilan keputusan, merancang peraturan Desa dan pengawasan kinerja Kepala Desa. Dengan adanya perwakilan perempuan secara permanen di parlemen Desa juga diharapkan mampu merepresentasikan kebutuhan kaum perempuan itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dikarenakan beberapa pertimbangan. Pertama, penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan; Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Hasil penelitian tentang Peran Perempuan dalam Badan Permusyawatan Desa di Desa Lewopulo menunjukan bahwa minimnnya peran perempuan dalam mencalonkan diri sebagai anggota BPD disebabkan kentalnya budaya adat yang menjadikan perempuan selalu dibelakang dalam urusan publik (politik dan pemerintahan) dan tingkat keegoisan laki-laki yang selalu menganggap perempuan hanya mampu berurusan dengan hal-hal domestik (rumah tangga). Sementara itu peran perempauan dalam menjalankan fungsi BPD juga belum dirasakan sama sekali oleh masyarakat,hal ini dikarenakan proses pemilihan anggota BPD dilakukan tidak demokratis sehingga menghasilkan anggota BPD yang tidak memahami regulasi untuk menjalankan fungsi pokoknya secara baik.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 04 Feb 2019 04:29 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 04:29 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/539 |
Actions (login required)
View Item |