TINO ASPRILLA ANTHON, ANTON (2018) PENGELOLAAN AIR BERSIH OLEH BADAN USAHA MILIK DESA (Studi Kasus di BUM Desa Sejahtera Desa Bleberan, Gunungkidul. [Experiment]
Text
TINO ASPRILLA ANTHON.pdf Download (3MB) |
Abstract
Pengadaan air bersih merupakan masalah yang sangat vital yang terjadi di masyarakat, hal ini tak terbantahkan karena setiap manusia atau masyarakat tidak dapat hidup jika kekurangan air bersih. Untuk mengatasi hal tersebut, pelbagai desa di Indonesia mulai mengembangkan pengelolaan sumber mata air untuk pengadaan air bersih di wilayahnya masing-masing. Seperti halnya di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Desa Bleberan merupakan salah satu desa yang sering mengalami krisis air bersih dari tahun ke tahun. Krisis air bersih ini menimbulkan keprihatinan pemerintah desa kepada masyarakat setempat untuk mengelola potensi desa yang ada yaitu sumber mata air. Sumber mata air inilah yang di kelola oleh pemerintah desa bekerjasama dengan pihak-pihak ketiga dalam mendistribusikan air bersih ke seluruh masyarakat desa Bleberan. Selain memenuhi pendistribusian air bersih kepada masyarakat desa Bleberan, kehadiran pengadaan air bersih ini juga memberikan dampak kesejahteraan bagi kehidupan masyarakat desa Bleberan, serta dengan adanya pengadaan air bersih ini menjadi suatu pendapatan pemerintah desa melalui BUM Desa. Maka dari itu peneliti melakukan penelit ian dengan judul “Pengelolaan Air Bersih oleh BUM Desa” dengan rumusan masalah ”Bagaimana Pengelolaan Air Bersih oleh BUM Desa di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam Objek penelitian mengenai pengelolaan air bersih oleh BUM Desa yang berlokasi di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi: pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Subjek Penelitian/ Informan yang ditetapkan melalui pendekatan purposive dengan jumlah 10 orang yang semua nya berjenis kelamin laki-laki dan berdasarkan pekerjaan, tingkat pendidikan dan umur yang berbeda. Serta teknik analisis data berupa Pengumpulan data, membuat reduksi data, penyajian data & menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan air bersih di Desa Bleberan terjadi karena krisis air bersih yang terjadi setiap tahunnya. Sehingga menjadi keprihatinan pemerintah desa pada saat itu untuk mengangkat potensi sumber mata air yang ada & didistribusikan kepada warganya. Hingga akirnya Pemerintah desa mendirikan BUM Desa untuk mengelola air bersih dengan bantuan dari pusat & pihak ke tiga dengan pelaksana operasionalnya ialah unit kerja PAB. Perencanaan dalam pengelolaan air bersih terdiri dari rencana produksi, keuangan, fasilitas, pemasaran & SDM. Terdapat 3 (tiga) subsistem dalam pelaksanaan operasional dalam pengelolaan air bersih, yaitu : Pembiayaan, Tenik Operasional dan Peran serta masyarakat. Pemerintah desa mengawal langsung jalannya pengelolaan air bersih Oleh BUM Desa yang dilaksanakan oleh Unit PAB yang bertanggung jawab kepada BUM Desa. Perkembangan pengelolaan air bersih ini bukan tanpa kendala. Pelbagai kendala tersebut, seperti keterbatasan SDM, kebocororan jaringan pipa, meteran rusak, jaringan distribusi yang belum optimal, serta lemahnya kesadaran sebagian pelanggan untuk berpartisipasi dan memenuhi kewajibanya pembayaran.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HJ Public Finance J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Program Pendidikan Sarjana > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Mr okie fajaruddin |
Date Deposited: | 04 Feb 2019 04:18 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 04:18 |
URI: | http://repo.apmd.ac.id/id/eprint/557 |
Actions (login required)
View Item |