Fauziah, Luthfiana (2024) DAMPAK RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA MALIOBORO TERHADAP MODAL SOSIAL PELAKU USAHA. Sarjana thesis, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD "APMD".

Preview

Text LUTHFIANA FAUZIAH ok.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Pedagang kaki lima di Malioboro telah ada sejak lama menjadi citra dan daya tarik Malioboro bagi wisatawan melalui aneka kuliner serta cendera mata yang dijajakan pada sepanjang jalan. Sultan melihat relokasi pedagang kaki lima Malioboro sebagai suatu keharusan, karena para pedagang kaki lima telah menempati lokasi yang bukan sesuai peruntukannya. Kebijakan relokasi pedagang kaki lima pada awalnya disetujui oleh sekitar 1.800 (seribu delapan ratus) pedagang kaki lima Malioboro. Namun, seiring berjalannya waktu, para pedagang kaki lima yang direlokasikan memiliki banyak keluhan tentang relokasi yang tampaknya berjalan lancar saat ini. Melalui perspektif govermentality juga dapat mengevaluasi sebuah kebijakan pemerintah dan membongkar rasionalitas mengapa terjadi dampak relokasi pedagang kaki lima malioboro terhadap modal sosial pelaku usaha. Penelitian ini dilakukan di Teras Malioboro 2, dengan pertimbangan dekat dengan lokasi-lokasi strategis yakni Stasiun Tugu dan Parkir Abu Bakar Ali. Dalam penelitian ini terdapat tiga fokus penelitian, yakni Dampak Relokasi Pedagang Kaki Lima Malioboro terhadap kepercayaan pelaku usaha ; Dampak Relokasi Pedagang Kaki Lima Malioboro terhadap nilai dan norma pelaku usaha ; Dampak Relokasi Pedagang Kaki Lima Malioboro terhadap jaringan sosial pelaku usaha. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis penelitian, pada kenyataannya justru dengan adanya kebijakan relokasi ini, menggerus kepercayaan pedagang kaki lima kepada pemerintah. Jika diamati kembali, antara kinerja dan dampak yang dihasilkan dalam kebijakan relokasi pedagang kaki lima Malioboro ini, saat ini PKL menjadi korban dan kelinci percobaan. Dalam modal sosial kepercayaan berlandaskan norma-norma demi kepentingan orang banyak dan memiliki timbal balik. Setiap pihak harus memiliki harapan yang sama dan dipenuhi bersama, maka tingkat kepercayaan yang tinggi juga akan terwujud. Faktanya para pedagang kaki lima Malioboro belum dikatakan sepenuhnya sejahtera.

Actions (login required)

View Item